> >

PPP: Ada Ketegangan antara PDIP dengan Nasdem usai Surya Paloh Deklarasikan Anies sebagai Capres

Rumah pemilu | 11 Oktober 2022, 18:14 WIB
Anggota Komisi III DPR RI Arsul Sani mengingatkan agar pembentukan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset jangan sampai menimbulkan masalah hukum baru. (Sumber: dpr.go.id)

JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani menilai ada ketegangan antara PDIP dengan Nasdem setelah Ketua Umum Nasdem Surya Paloh mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang. 

"Tidak bisa dipungkiri bahwa publik menangkap ada ketegangan antara PDIP dan Nasdem, bahkan sejak sebelumnya deklarasi AB (Anies Baswedan) sebagai capres Nasdem. Eskalasinya meningkat pascadeklarasi tersebut," kata Arsul kepada wartawan, Selasa (11/10/2022).

Baca Juga: Pengamat: PDIP akan Haramkan Koalisi dengan NasDem, Bila Tetap Usung Anies Baswedan Nyapres

 

Anggota Komisi III DPR RI itu mengaku tak mempermasalahkan ihwal deklarasi yang dilakukan oleh Partai Nasdem tersebut. 

Menurut dia, setiap partai politik (parpol) justru harus saling menghargai dan menghormati setiap kebijakan internal parpol masing-masing. 

"Namun PPP justru ingin mengapresiasi apa yang disampaikan Mbak Puan dan Pak Airlangga Hartarto kalau deklarasi itu sebagai artikulasi demokrasi yang biasa dan wajar saja." 

"Karenanya bagi PPP, soal sikap Nasdem yang mencapreskan AB tersebut seyogyanya tidak perlu kemudian merusak hubungan antarparpol koalisi pemerintahan," ujarnya.

Baca Juga: Pengamat: PDIP Mendidih NasDem Dukung Anies Nyapres, Takut Proyek Mercusuar Jokowi Tidak Lanjut

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristianto menyindir warna biru yang diklaim telah lepas dari pemerintahan Presiden Joko Widodo karena telah mencalonkan capresnya sendiri.

Hasto sempat menyinggung peristiwa pejuang menyobek bagian biru dari bendera Belanda di Hotel Yamato tahun 1945.

Ia lalu mengaitkan warna biru di bendera tersebut dengan biru di masa kini. Di mana biru tersebut sudah lepas dari Pemerintahan Jokowi.

Saat dikonfirmasi Hasto enggan memberi penjelasan.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU