Pengamat: PDIP Mendidih NasDem Dukung Anies Nyapres, Takut Proyek Mercusuar Jokowi Tidak Lanjut
Peristiwa | 11 Oktober 2022, 10:33 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Partai NasDem dinilai telah membuat PDI Perjuangan mendidih dengan mendukung Anies Baswedan sebagai capres pada Pilpres 2024.
Sebab bagi PDI Perjuangan, Anies Baswedan bukan hanya sebatas oposisi tapi juga berseberangan ideologi dan mazhab politik
Demikian Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno dalam keterangannya di Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Selasa (11/10/2022).
“Soal biru lepas dari Jokowi, bukan lagi soal menterinya Jokowi yang dari NasDem itu membelot protes atau menjadi oposisi dari dalam, bukan itu,” ucap Adi.
“Tapi karena NasDem yang saat ini menjadi koalisinya Jokowi, kemudian mengusung oposisi tokohnya Anies yang kemudian dianggap sebagai orang yang dalam tanda kutip berseberangan sejarah ideologi dan mazhab politik.”
Baca Juga: NasDem Respons Sidiran PDIP: Kita Dukung Anies 2024 Bukan Gantikan Jokowi Sekarang, Apa Salah?
Dalam penilaian tersebut, Adi menuturkan PDI Perjuangan tentu menganggap Anies Baswedan tidak cukup tepat untuk mendapatkan peluang menjadi pengganti Jokowi sebagai presiden RI.
PDI Perjuangan, kata Adi, pastinya berharap siapa pun kandidat capres untuk Pilpres 2024 berasal dari inner circle yang dapat memastikan kelanjutan kerja Jokowi.
“Itu yang disebut dengan sustainability development, jadi Pak Jokowi dalam konteks itu tentu tidak perlu khawatir siapapun nanti capres yang akan bertanding dan menang,” kata Adi.
Namun, sambung Adi, dengan fakta Partai NasDem mengusung Anies Baswedan sebagai capres tentu saja ini menjadi kekhawatiran bagi PDI Perjuangan.
Pasalnya, Anies Baswedan selama ini memang digambarkan sebagai sosok yang dianggap selalu berseberangan dengan Jokowi, bahkan berhadap-hadapan.
Baca Juga: NasDem Anggap Narasi Minor Hasto Kristiyanto Politik Rendahan, Sindir Biru Lepas dari Jokowi
“Mungkin di situ ada kekhawatiran kalau Anies jadi presiden semua proyek-proyek mercusuar yang sudah dilakukan itu tidak akan dilanjutkan,” ujarnya.
“Bahkan melangkah dalam banyak hal apa yang sudah dilakukan oleh Jokowi itu dianggap tidak ada bahkan dinafikan, kekawatiran-kekawatiran inilah yang kemudian membuat belakangan PDIP dan Nasdem seringkali terlibat dalam perang urat syaraf.”
Apalagi, tambah Adi, NasDem menjalin komunikasi politik dengan dua partai yang bagi PDIP haram untuk berkoalisi yakni PKS dan Demokrat.
“Tapi sekali lagi apa yang dilakukan oleh NasDem merupakan manuver politik yang kemudian membuat begitu dinamis konstalasi politik,” kata Adi.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV