Penyakit Jiwa Megalomania, Merasa Diri Paling Hebat dan Harus Dihormati yang Lain Tidak Ada Artinya
Gaya hidup | 10 Oktober 2022, 07:27 WIBMedical News Today menjelaskan bahwa gangguan delusi ini bisa muncul pada waktu tertentu saja, namun juga bisa menjadi salah satu kondisi yang permanen.
Dalam situs yang dikutip dari laman RSUD Sawah Lunto yang dikutip Senin (10/10/2022), disebutkan, pakar kesehatan menyebut megalomania sebagai salah satu masalah kejiwaan yang bisa membuat pengidapnya mengalami perubahan perilaku, fantasi, hingga menganggap realita yang dialaminya sebagai sesuatu yang tidak benar.
"Mereka yang mengidap kondisi ini cenderung selalu ingin dihormati oleh orang lain dan merasa bahwa orang lain memang harus menganggapnya sebagai orang yang penting dan dihargai. Selain itu, mereka juga cenderung sulit untuk berempati kepada orang lain," tulis situs tersebut.
Kemudian, pengidapnya cenderung memiliki obsesi dengan kekuasaan. Berdasarkan sebuah jurnal kesehatan berjudul The Megalomaniac Traits of Personality, dihasilkan fakta bahwa penderita sindrom megalomania cenderung lebih mementingkan diri sendiri. Bahkan, mereka tidak segan untuk menyingkirkan orang-orang yang ada di sekitarnya, termasuk orang-orang terdekatnya hanya demi mendapatkan kekuasaan atau sesuatu yang benar-benar diinginkannya.
Penderitanya juga cenderung memiliki keinginan untuk mendominasi atau bahkan mengeksploitasi lingkungannya dengan berlebihan dan sewenang-wenang.
Mereka yang mengidap sindrom megalomania cenderung memiliki masalah narsisme atau dalam dunia medis disebut sebagai narcissistic personality disorder. Hanya saja, megalomania bisa membuatnya melakukan tindakan dan cara berpikir yang jauh lebih parah.
Baca Juga: Kenali Eating Disorder, Salah Satu Penyakit Mental: Bukan untuk Disepelekan
Hal ini disebabkan oleh kecenderungan pengidapnya yang menganggap dirinya sebagai orang yang cerdas, handal, berkuasa, memiliki kemampuan yang jauh lebih hebat dari orang lain, dan menganggap orang lain lebih rendah dari dirinya.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV