> >

Jokowi dan Megawati Bertemu, Pengamat: Bukan Pertemuan Biasa, Bisa Jadi Bahas Pencapresan

Rumah pemilu | 9 Oktober 2022, 20:42 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Batu Tulis, Sabtu (8/10/2022). (Sumber: PDI Perjuangan)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat politik Ujang Komarudin menganggap pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (8/10/2022), bukanlah pertemuan biasa.

Menurutnya, selain membahas permasalahan bangsa, Megawati dan Jokowi juga berbicara terkait dukungan bagi calon presiden (capres).

"Senang tidak senang, suka tidak suka, ini bisa saja membicarakan tentang pencapresan, koalisi, dan dukungan Jokowi akan berlabuh pada siapa," jelas Ujang kepada Kompas TV, Minggu (9/10/2022).

Baca Juga: Kepengin Hattrick, Pertemuan Jokowi dan Megawati Dinilai Tak Jauh soal Capres PDIP, Ganjar atau Puan

 

Ujang menilai PDIP berusaha melakukan komunikasi kepada Jokowi untuk menentukan arah dukungan capres ke depannya.

Sebagaimana disebut Ujang, dua kader PDIP yakni Puan Maharani dan Ganjar Pranowo, berpeluang maju dalam kontestasi politik pada 2024.

"Jika Megawati atau PDIP mengusung Puan menjadi presiden, lalu di saat yang sama Pak Jokowi mendukung capres yang lain, ini bisa menjadi sebuah kerugian," terangnya.

"Oleh karena itu harus dikomunikasikan antara Jokowi dan Megawati terkait dengan politik ke depan termasuk membahas siapa yg akan didukung," bebernya.

Baca Juga: Potret Megawati Suguhi Jokowi Berupa Jagung Rebus hingga Nasi Uduk

Sebelumnya, Megawati menyebut pertemuannya dengan Jokowi pada Sabtu untuk membahas krisis pangan.

"Karena itulah, politik berdaulat di bidang pangan menjadi pembahasan serius Bu Mega dan Bapak Presiden Jokowi. Terutama, agar perguruan tinggi pertanian, kelautan, dan perikanan agar mampu membantu meningkatkan produktivitas pangan," jelas Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Sabtu, dikutip dari Kompas.com.

Dalam pertemuan itu, Megawati disebut memamerkan prestasinya dalam membuat Indonesia berhasil keluar dari krisis pada 2004 silam.

"Dan beliau membagi pengalaman lengkap menuntaskan krisis multidimensional. Saat itu, seluruh jajaran Kabinet Gotong Royong benar-benar fokus dan terpimpin sehingga pada tahun 2004 Indonesia bisa keluar dari krisis," lanjut Hasto.

Baca Juga: Ditunjuk Jokowi Jadi Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Inilah Profil Heru Budi Hartono...

Soal capres, sepertinya PDIP tidak mau terburu-buru untuk mengumumkan siapa yang akan mereka usung. Hasto yang bertanya kepada Megawati terkait hal tersebut, mengaku mendapatkan jawaban: "sabar".

"Saya tanyakan ke Ibu Mega, bagaimana pencapresan? Ibu Mega hanya jawab, sabar saja, tunggu saatnya," tuturnya.

 

Penulis : Danang Suryo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU