> >

Potret Pintu 12 Stadion Kanjuruhan, Saksi Bisu Tragedi yang Menelan Ratusan Nyawa

Peristiwa | 8 Oktober 2022, 15:57 WIB
Penampakan Pintu 12 di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menjadi saksi bisu tragedi pada Sabtu, 1 Oktober 2022 yang menewaskan ratusan orang. (Sumber: kompas.com)

MALANG, KOMPAS.TV - Selain Pintu 13 yang disebut sebagai salah satu pintu paling horor dalam tragedi Kanjuruhan, ada Pintu 12 yang juga diyakini memakan banyak korban. 

Pintu itu berwarna dominan biru dan berada di tengah-tengah. Di pintu ini pula, banyak korban meregang nyawa dan terinjak-injak.

Pintu 12 adalah salah satu saksi bisu malam kelam tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022. 

Menurut data kepolisian per hari ini, Sabtu (8/10/2022), tragedi Kanjuruhan mengakibatkan 547 orang terluka, dan 131 lainnya meninggal dunia, termasuk anak-anak dan perempuan.  

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Irjen Dedi Prasetyo menunjukkan tempat kejadian perkara (TKP) di Pintu 12 Stadion Kanjuruhan itu. 

Dedi menyebut, Pintu 12 ini merupakan salah satu pintu yang paling banyak memakan korban.

"Inilah TKP yang banyak memakan korban karena kontigensi dan emergency plan enggak jalan," ujar Dedi saat dimintai konfirmasi Jumat (7/10/2022), dilansir Kompas.com.

Baca Juga: Saksi Mata Pintu 13 Stadion Kanjuruhan: Saya Selamat karena Jatuh dari Pagar

Baca Juga: Komdis PSSI Ungkap Penyebab Pintu 13 Stadion Kanjuruhan Tertutup saat Kerusuhan Pecah: Telat Komando

Pintu 12 itu kini dibatasi garis polisi atau police line berwarna kuning.

Pintu keluar itu terletak di tengah-tengah tribune penonton berwarna merah dan biru. Ada tulisan 'Pintu 12' di bagian atasnya.

Di sekitarnya, tampak beberapa sampah yang masih berserakan.

Dedi mengungkapkan, saat kejadian, dari delapan pintu darurat di Stadion Kanjuruhan, hanya dua pintu yang terbuka.

"Pintu emergency dari 8, yang terbuka hanya 2, itu pun untuk jalur evakuasi pemain Persebaya," tuturnya.

Dedi mengungkapkan enam pintu lainnya tertutup. Bahkan, pintu itu, disebut Dedi, terkunci dan tidak dapat difungsikan.

Sebelumnya seperti diberitakan, salah satu penyebab tragedi Kanjuruhan memakan banyak korban diduga lantaran gas air mata yang ditembakkan polisi memicu kepanikan sehingga suporter berebutan untuk keluar stadion. 

Pintu yang tertutup juga disebut sebagai penyebab lainnya korban tidak bisa keluar, kehabisan oksigen dan terinjak-injak sehingga banyak korban meninggal dunia. 

Pada Kamis (6/10/2022), Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengumumkan enam orang sebagai tersangka dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Keenam tersangka tersebut yakni Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita, Ketua Pelaksana Pertandingan Arema FC versus Persebaya Surabaya Abdul Haris, Suko Sutrisno selaku security officer.

Kemudian Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto, Danki III Brimob Polda Jawa Timur AKP Hasdarman, dan Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi.

 

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas.com


TERBARU