Sejarah dan Arti 1312 ACAB, Tertulis di Kanjuruhan Usai Tragedi, Apa Kaitannya dengan Polisi?
Sosial | 5 Oktober 2022, 06:40 WIBRemaja itu kemudian didenda sebanyak lima paun. Namun, di luar kejadian ini, ACAB semakin tergaung dan digunakan kaum muda yang muak dengan polisi.
ACAB pun semakin mendapatkan popularitas berkat subkultur punk. Gerakan punk disebut berjasa menyebarkan slogan ini ke seluruh dunia, dari Inggris, Amerika, hingga Indonesia.
Baca Juga: Korban Tragedi Kanjuruhan Jadi 131 Orang, Gubernur Jawa Timur : Semua Berhasil Diidentifikasi
Selain lekat dengan anak punk, anarko dan gerakan-gerakan anti-otoritarian kerap menggunakan slogan tersebut.
Sejumlah kejadian belakangan ini pun turut menjadi panggung tempat slogan ACAB bergema nyaring. Di Amerika, pada 2020 lalu, pembunuhan George Floyd yang dibunuh polisi membuat ACAB ramai digaungkan demonstran di Amerika.
Di Indonesia, usai Tragedi Kanjuruhan, ACAB juga disuarakan. Tidak hanya terpampang di ruang-ruang publik, tetapi juga di media sosial.
Peran kepolisian dalam Tragedi Kanjuruhan sendiri disorot berbagai pihak. Pasalnya, polisi menembakkan gas air mata ke arah tribun. Setelah tembakan gas air mata, kekacauan besar timbul, merenggut 131 jiwa.
Baca Juga: Gas Air Mata Picu Ratusan Kematian di Lima 1964 dan Accra 2001, Polisi di Kanjuruhan Mengulanginya
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV