Presiden Arema FC Minta Maaf, Sebut akan Tandatangani Nota Kesepakatan Perdamaian Bersama
Peristiwa | 3 Oktober 2022, 00:34 WIBMALANG, KOMPAS.TV - Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana mengungkapkan permintaan maaf kepada korban tragedi Kanjuruhan, Minggu (2/10/2022).
“Kami dari manajemen Arema, terutama saya presiden dari Arema FC meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada para korban, Aremania, dan warga Malang atas kejadian yang menimpa kalian di waktu kemarin,” kata Gilang di Breaking News KOMPAS TV, Minggu (2/10/2022).
Gilang mengatakan bahwa tim manajemen Arema FC juga akan menandatangani nota kesepakatan perdamaian.
"Kami juga akan berkumpul bersama, akan menandatangani nota kesepakatan perdamaian bersama untuk tidak lagi mengulangi perbuatan yang akan merugikan klub di kemudian hari," ungkapnya.
Ia mengatakan pihaknya sedang fokus mendata korban dan memberikan bantuan kepada korban yang terluka serta santunan kepada korban meninggal dunia dalam kericuhan di Stadion Kanjuruhan.
"Kami sudah mengumpulkan data, sudah mendapatkan beberapa data dari rumah sakit, dan kami sudah memberikan bantuan langsung ke sana berupa uang tunai, dan juga korban yang meninggal dunia, kami takziah ke sana, datang ke sana juga memberikan bantuan uang tunai," ujarnya.
Bantuan uang tunai kepada korban meninggal dunia, kata Gilang, masing-masing sebesar Rp10 juta.
“Bantuan untuk korban luka-luka sebesar Rp2 juta, korban yang luka berat kami beri sebesar Rp5 juta,” jelasnya.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Khofifah Sebut Pemprov Mulai Salurkan Santunan Rp10 Juta untuk Korban Meninggal
Ia juga mengungkapkan bahwa semua pemain Arema akan menjenguk korban di rumah sakit serta melakukan takziah ke tempat korban meninggal dunia esok Senin (3/10/2022).
“Untuk besok rencana semua para pemain Arema juga akan datang ke rumah sakit, juga akan takziah ke para Aremania yang telah meninggal dunia,” ungkapnya.
“Mereka akan takziah, berkeliling rumah sakit untuk melihat kondisi para korban,” lanjutnya.
Selanjutnya, ia mengatakan akan memberikan pelatihan dan wawasan kepada para supporter Arema, Aremania, agar peristiwa serupa kerusuhan di Stadion Kanjuruhan tak terulang kembali.
“Akan kami beri pelatihan dan wawasan kepada mereka, rivalitas itu hanya 90 menit, menang kalah itu biasa, yang penting sepak bola itu menyatukan kita semua,” kata Gilang.
Ia berharap agar tragedi Kanjuruhan dapat mengubah sepak bola Indonesia menjadi lebih baik lagi.
“Semoga kejadian ini bisa benar-benar mengubah sepak bola Indonesia menjadi lebih baik lagi, tidak ada anarkis, tidak ada kekerasan,” ujarnya.
“Sepak bola itu indah, sepak bola adalah persatuan,” pungkasnya.
Baca Juga: Presiden Arema FC: Sanksi Tidak Bermain Home Sampai Akhir Musim Itu Sangat Memberatkan
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV