Situasi di RSUD Kanjuruhan Malang Dipenuhi Keluarga Korban Kerusuhan usai Laga Arema FC vs Persebaya
Peristiwa | 2 Oktober 2022, 07:25 WIBMALANG, KOMPAS.TV - Tragedi terjadi usai pertandingan lanjutan kompetisi Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya yang menewaskan 127 orang dan 180 orang luka-luka.
RSUD Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, merupakan salah satu rumah sakit tempat dirawatnya para korban tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10/2022) malam.
Adapun biaya pengobatan disebut akan ditanggung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang.
Menurut pantauan jurnalis Kompas TV Hilda Nusantara di RSUD Kanjuruhan, nampak suporter dan keluarga korban masih berdatangan.
Baca Juga: Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, SOS: Tragedi Terbesar Sepanjang Sejarah Sepak Bola
Beberapa pihak keluarga juga tampak masih mencari keberadaan anggota keluarganya yang merupakan korban tragedi tersebut.
Adapun anggota keluarga suporter yang terdampak dari insiden kericuhan yang akan ke rumah sakit, diminta untuk membawa identitas yang mendukung untuk membantu proses identifikasi maupun pengenalan para korban.
Sejumlah ambulance juga disiagakan di depan RSUD Kanjuran guna sebagai rujukan korban kerusuhan.
Sebelumnya diberitakan KOMPAS.TV, laga lanjutan kompetisi Liga 1 2022 Arema FC melawan Persebaya berakhir kericuhan.
Aremania, pendukung Arema FC masuk ke lapangan usai tim favoritnya kalah 2-3 di kandang sendiri di Stadion Kanjuruhan, Sabtu malam (1/10).
Aremania meluapkan kekecewaannya dengan masuk ke lapangan dan mengejar para pemain Persebaya dan Arema FC.
Sontak hal ini membuat petugas keamanan gabungan TNI dan Polri mencoba menghalau para suporter.
Baca Juga: Selain Laga Arema FC Vs Persebaya, Ini 10 Tragedi Sepak Bola yang Menghilangkan Nyawa Banyak Orang
Pemain Persebaya langsung meninggalkan lapangan dan Stadion Kanjuruhan menggunakan empat mobil Polri, barracuda. Sementara beberapa pemain Arema FC yang masih di lapangan lantas diserbu pemain.
Beberapa titik api tampak di tribun penonton. Dua unit mobil polisi, salah satunya dari divisi K9 dibakar oleh massa. Nampak juga mobil lain rusak para dan dalam posisi miring di bagian selatan tribun VIP.
Laporan jurnalis Kompas TV Muhammad Tiawan, untuk mencegah massa suporter masuk ke lapangan petugas menembakkan gas air mata dan membuat banyak aremania yang pingsan.
Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV