Tim Redaksi Narasi Alami Peretasan, Menyasar Medsos hingga WhatsApp
Peristiwa | 26 September 2022, 15:54 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Tim redaksi Narasi dilaporkan mengalami peretasan secara serentak. Peretasan disebut menyasar platform media sosial (medsos) yang digunakan kru Narasi seperti Facebook, Instagram, Telegram, dan WhatsApp.
"Belasan awak redaksi Narasi menghadapi usaha peretasan secara serentak. Usaha peretasan itu menyasar beragam platform yang digunakan, dari Facebook dan Instagram hingga Telegram dan WhatsApp," jelas Pemimpin Redaksi Narasi Zen RS dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas TV, Minggu (25/9/2022).
Zen menjelaskan, peretasan terhadap akun medsos dan perpesanan tim redaksi Narasi diketahui pertama kali pada Sabtu (24/9) kemarin oleh produser Narasi, Akbar Wijaya.
"Nomor WhatsApp milik Akbar Wijaya atau Jay Akbar, salah seorang produser @narasinewsroom, menerima pesan singkat melalui Whatsapp sekitar pukul 15.29 WIB yang berisi sejumlah tautan," lanjutnya.
Zen melanjutkan, Jay tidak mengeklik pesan singkat berisi tautan tersebut. Tiba-tiba usai pesan itu dibaca, Jay kehilangan kendali atas akun atau nomor WhatsApp-nya.
"Hingga kini, bukan hanya akun Whatsapp tersebut saja yang belum bisa diakses oleh Jay, bahkan nomor teleponnya sendiri belum bisa dikuasai pemiliknya," ujarnya.
Serangan dari peretas kemudian menjadi-jadi dua jam berikutnya. Peretas berupaya masuk ke dalam akun-akun media sosial awak redaksi Narasi hingga Minggu.
"Usaha peretasan ternyata sudah berlangsung sejak sehari sebelumnya. Pada Jumat sore (23/9). 3 akun Telegram awak redaksi Narasi (dua di antaranya produser dan manajer Mata Najwa) sudah berusaha diretas, salah satu di antaranya berhasil masuk," lanjutnya.
Baca Juga: Ini Bedanya Hacker Sejati dan Pelaku Kriminal Menurut Pakar Kompetensi Keamanan Siber - ROSI
Zen mengatakan sejauh ini terdapat usaha peretasan yang berlangsung terhadap sebelas awak redaksi yang berasal dari berbagai level di Narasi. Mulai dari pemimpin redaksi, manajer, produser hingga reporter.
"Telegram dan Facebook menjadi dua platform yang paling banyak mengalami usaha peretasan, beberapa berhasil masuk ke akun Telegram dan Facebook, walau kini sudah berhasil dikuasai kembali," tuturnya.
"Kami belum tahu apakah ini terkait kerja-kerja jurnalistik yang kami lakukan atau bukan, tapi cukup jelas usaha peretasan ini dilakukan secara serentak sehingga berpola dan berasal dari pelaku yang kemungkinan besar sama," lanjut Zen.
Berdasarkan pemeriksaan internal Narasi, usaha peretasan berasal dari alamat IP dan perangkat yang identik.
"Hasil pemeriksaan internal yang kami lakukan menemukan IP Address tersebut menggunakan salah satu ISP (internet service provider) lokal," jelas Zen.
Ia mengimbau, jika ada yang dihubungi oleh awak redaksi Narasi, dan meminta hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan kerja-kerja jurnalistik, agar diabaikan.
Pihak Narasi kini tengah melakukan langkah-langkah pencegahan dan respons terkait serangan ini.
Zen menyebut akan meminta pihak-pihak terkait, termasuk provider dan platform, bersedia membantu kami untuk menelisik rentetan kejadian tersebut.
Penulis : Danang Suryo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV