SBY Akan Turun Gunung untuk Cegah Kecurangan Pemilu 2024, PPP: Jangan Cepat Suuzan
Rumah pemilu | 22 September 2022, 19:18 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani menanggapi rencana Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang akan turun gunung demi mencegah kecurangan di Pemilu 2024 mendatang.
Ia mengaku mengingat ucapan SBY jelang Pemilu 2014 lalu yang berpesan agar tak cepat saling menuduh antar peserta pemilu terkait adanya kecurangan di pesta demokrasi.
Baca Juga: Masinton Pasaribu sebut Kekhawatiran SBY soal Kecurangan Pemilu 2024 adalah Sesuatu yang Melankolis
"Saya tidak ingin melihat apa yang disampikan SBY baru-baru ini. Tapi kita ingin mengajak, ingat apa yang disampaikan Pak SBY waktu beliau pas presiden, bahwa janganlah kita ini buru buru suuzan, buru-buru punya prasangka bahwa satu pemilu itu pasti ada kecurangan," kata Arsul di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (22/9/2022).
Anggota Komisi III DPR itu menilai ucapan dari SBY harus menjadi cambukan bagi penyelenggara pemilu agar bisa membuktikan kalau Pemilu 2024 nanti akan berlangsung secara jujur, bersih dan adil.
"Menurut hemat saya cukup diingatkan saja, tidak perlu kemudian seolah menciptakan satu prespektif, satu kesan bahwa yang namanya tidak jujur, curang itu pasti akan terjadi," kata Arsul.
Selain itu, ia menyatakan dirinya setuju dengan keinginan SBY, yaitu pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024 nanti harus lebih dari dua pasangan calon.
"Kami juga menginginkan bahwa paslon itu lebih dari dua, dalam konteks seperti ini aspirasi atau yang dipikirkan Pak SBY dengan kami sama, bedanya kami tidak buru-buru mengatakan ada indikasi ketidakadilan, buat PPP kalau bisa empat lebih baik lagi," kata Arsul.
Sebelumnya diberitakan oleh KOMPAS.TV, SBY mengaku akan turun gunung mengawal Pemilu 2024, dalam Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat, Kamis (15/9).
“Para kader, mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilu 2024 mendatang? Saya mendengar, mengetahui, bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil," kata SBY.
Baca Juga: Mendagri Tito Ingatkan ASN Tetap Profesional di Pemilu 2024, Tak Boleh Memihak Calon Tertentu
"Konon, akan diatur dalam Pemilihan Presiden nanti, hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres dan cawapres saja," ucapnya.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV