> >

Golkar Pertimbangkan Usulan Megawati Soal Nomor Urut Parpol Tak Diubah di Pemilu 2024

Rumah pemilu | 21 September 2022, 14:02 WIB

 

Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily (Sumber: Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan, pihaknya akan mempertimbangkan usulan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang ingin nomor urut partai politik (parpol) tak perlu diubah pada Pemilu 2024. 

Baca Juga: Megawati Usul Nomor Urut Parpol Peserta Pemilu 2024 Tak Perlu Diubah

Diketahui, Megawati mengusulkan agar nomor urut parpol di Pemilu 2024 agar disamakan dengan Pemilu 2019 lalu. 

"Bisa saja dipertimbangkan, namun kita harus mengkaji karena peserta pemilu di tahun 2019 bisa jadi akan berbeda parpolnya dengan tahun 2024 nanti," kata Ace kepada wartawan, Rabu (21/9/2022). 

Menurut dia, usulan itu tak bisa langsung diputuskan dalam waktu dekat. Sebab itu harus menunggu proses pendaftaran parpol selesai. 

"Karena misalkan ada partai baru yang lolos dalam proses pendaftaran pemilu kan mereka juga harus dipertimbangkan nomor urutnya nomor berapa. Jadi lebih baik ya kita lihat dulu jumlah peserta pemilunya," ujarnya.

Ia menambahkan, bila alasannya untuk menghemat biaya kampanye parpol, sepertinya itu tak relevan.

"Soal misalnya mempertimbangkan aspek efisiensi dari nomor alat pergaa dan lain-lain, saya kira apa yang sudah dipergunakan pada tahun 2019 dengan yang sekarang bisa jadi logistiknya sudah berbeda," katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyatakan usulan itu pernah dilontarkan kepada KPU saat pelantikan Abdullah Azwar Anas sebagai MenteriPAN RB. 

Menurut Megawati usulan tersebut untuk menghemat anggaran kampanye partai. Jika setiap pemilu nomor urut partai diganti maka perlengkapan alat peraga kampanye juga ikut diganti.

Baca Juga: PDIP Usul Nomor Urut Partai Tak Diubah, Gerindra: Apakah Hasil Konsultasi Bu Mega dengan Dukun?

"Sebenarnya yang namanya tanda gambar itu, nomer itu, sebenarnya saya katakan kepada bapak presiden dan ketua KPU dan Bawaslu, bahwa itu terlalu menjadi beban bagi partai. Kan secara teknis, itu kan harus ganti lagi dengan bendera atau alat peraga yang begitu banyak,” ujar Megawati usai menghadiri Jeju Forum for Peace and Prosperity, Jumat (16/9/2022).

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU