> >

Saling Serang, Demokrat Beberkan Kelicikan PDIP untuk Jegal SBY Tak Maju pada Pilpres 2009

Politik | 20 September 2022, 12:38 WIB
Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/3/2021). (Sumber: ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA)

JAKARTA, KOMPAS TV - Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra membeberkan kelicikan yang pernah dilakukan oleh kader PDIP untuk menjegal langkah Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY untuk kembali maju pada gelaran Pilpres 2009 lalu. 

Kala itu, kata dia, ada dua partai politik (parpol) besar yang menginisiasi pembahasan aturan presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen. 

Baca Juga: Demokrat ke PDIP: Jangan Reaktif, Kecuali Kalau Skenario Jahatnya Ketahuan

Aturan itu akhirnya disahkan menjadi Undang-Undang UU Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden.

Ia menyebut, regulasi itu diduga sengaja digagas PDIP lantaran ingin menjegal SBY pada Pilpres 2009. 

 

"Mendadak ada dua parpol besar pemenang pemilu di 2004, salah satunya partainya Aria Bima (Politikus PDIP), yang mendorong dan menggolkan ambang batas 20 persen di tahun 2008 dengan UU No 42 Tahun 2008," kata Herzaky kepada wartawan, Selasa (20/9/2022).

"Dengan niatan agar Bapak SBY tidak bisa maju lagi di Pilpres 2009, karena Demokrat ketika itu hanya punya kursi 7,45 persen. Ini seperti yang disampaikan oleh beberapa pakar seperti Refly Harun dan Rocky Gerung," ujarnya. 

Ia menilai cara itu malah membawa keuntungan Partai Demokrat. 

"Ternyata, rakyat berkehendak lain. Rakyat ingin agar Bapak SBY bisa maju lagi karena merasakan benar dampak pembangunan di era pemerintahan Bapak SBY 2004-2009."

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU