> >

SBY Disebut Playing Victims, Herman Khaeron: Tidak ada Indikasi Itu

Peristiwa | 19 September 2022, 15:35 WIB
Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat berbicara dalam forum international conference yang digelar Universitas Islam Negeri (UIN) Ar Raniry, Banda Aceh, Senin (4/10/2021). (Sumber: KOMPAS.COM/Tangkapan Layar)

“Dan ini bukan berarti pula, jangan diartikan pula bahwa kalau dua calon itu demokratis, bukan itu persoalannya, persoalannya adalah dua juga demokratis, tetapi ini kan disetting, ada upaya untuk dapat ke sana dan bahasa jelas apa yang disampaikan Pak SBY, bahwa bisa terjadi.”

Baca Juga: Aria Bima soal Kejujuran di Pemilu, Jokowi dan Megawati Berbeda dengan SBY: Tidak Pernah Mengatur

Sebelumnya, Politikus PDI Perjuangan Aria Bima menilai SBY masih menerapkan strategi playing victims dalam pemilu 2024.

“Karena biasa menggunakan strategi playing victims itu, Pak SBY,” ucap Aria Bima.

Bagi Bima, apa yang disampaikan SBY soal dugaan adanya ‘settingan’ pada Pemilu 2024 lebih karena bentuk refleksi diri.

Sebab, kata Aria Bima, SBY pada Pemilu 2004-2009 pernah mengatur bagaimana saat itu hanya ada dua pasangan kandidat saja.

“Saya tidak mengerti Pak SBY dengan statement itu, apa yang dikatakan bahwa akan terjadi gejala tidak jujur dan tidak adil apa dia terbayang sewaktu 2004 ke 2009, dia juga mengatur-atur untuk calonnya dua,” ungkap Aria Bima.

“Menurut saya mungkin dia ketakutan dengan hal-hal yang pernah dilakukan sendiri oleh Pak SBY, mungkin ini ya, kalau menurut saya calon dua itu adalah bagian dari proses konstitusi. Bahwa calon ini nanti adalah pemenangnya 50 persen plus 1.”

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU