Jawab Sentilan AHY soal BLT, Risma: Ada Kondisi yang Tidak Stabil, Tak Seperti Biasanya
Peristiwa | 16 September 2022, 14:39 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menjawab sindiran yang disampaikan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terkait penggunaan bantuan langsung tunai (BLT) dalam menekan dampak ekonomi akibat kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
Risma menyebut, dikucurkannya BLT kepada masyarakat merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menghadapi kondisi Indonesia yang tengah tidak stabil.
Pernyataan ini disampaikannya saat menggelar konferensi pers di Istana Negara, Jakarta bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Jumat (16/9/2022).
"Jadi sebetulnya yang disampaikan karena saat ini kita tahu memang ada kondisi yang tidak stabil, tidak seperti biasanya, maka diturunkan BLT BBM," kata Risma seperti ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden.
Dia kemudian menekankan bahwa kondisi yang tidak stabil ini tidak hanya melanda Tanah Air namun juga seluruh negara di dunia.
Maka dari itu, lanjut Risma, dalam membantu masyarakat, pemerintah mengucurkan bantuan sosial yakni BLT BBM untuk merespons kenaikan harga BBM.
"Ini kan tidak hanya terjadi di Indonesia namun juga di seluruh dunia,makanya diturunkan BBM," ujarnya.
"Kemudian kemarin diturunkan pada saat kemarin terjadi Covid. jadi seperti itu."
Mantan Walikota Surabaya ini lantas menyinggung terkait Undang-undang Dasar (UUD) 1945, di mana dalam salah satu prinsip dalam UUD 1945 menyebutkan fakir miskin dan anak terlantar mesti dipelihara oleh negara.
Baca Juga: Mensos Risma Sebut BLT BBM Telah Disalurkan ke 12,7 Juta Keluarga Penerima Manfaat
"Sebagaimana di undang-undang dasar 1945 Pasal 34 bahwa fakir miskin dan anak terlantar itu dipelihara oleh negara. Jadi itu lah konsepnya," tegasnya.
Diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, sentilan keras terkait BLT BBM ini disampaikan AHY dalam pidatonya di Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (15/9).
AHY menyebut bahwa program BLT di masa pemerintahan ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), banyak dikritik. Kini, program itu dilanjutkan oleh Presiden Jokowi.
"Dulu dihina-hina BLT kita, 'Apa itu BLT? Hanya untuk menghambur-hamburkan uang negara?' Dibilang kita tak punya cara lain," kata AHY.
"Padahal, itu lah cara yang bijaksana untuk membantu rakyat miskin. Betul?."
Meski begitu, AHY mengapresiasi sikap pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin yang kembali mengunakan BLT untuk mengamankan perekonomian nasional akibat kenaikan harga BBM.
"Sekarang BLT? It's okay, sesuatu yang bagus kalau dilanjutkan kan enggak apa-apa, enggak usah malu-malu juga," tegas AHY.
Sepert diketahui, pemerintah saat ini memberikan BLT BBM sebesar Rp600 ribu kepada 20,65 juta rakyat miskin.
Tak hanya itu, BLT subsidi gaji juga diberikan leh pemerintah sebesar Rp600 ribu ke 16 juta pekerja.
Baca Juga: Deretan Sindiran AHY ke Pemerintahan Jokowi, soal Gunting Pita hingga Nangis saat Harga BBM Naik
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV