Bahtiar Dinilai Cocok Jadi Pj Gubernur DKI Gantikan Anies Baswedan, Ini Alasannya
Politik | 16 September 2022, 10:37 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - DPRD DKI Jakarta telah menyerahkan tiga nama calon Penjabat (Pj) Gubernur pengganti Anies Baswedan kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Dari ketiga nama tersebut, nama Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Bahtiar rupanya dinilai beberapa pihak dapat menjadi calon terkuat yang berpeluang memimpin ibu kota usai Gubernur DKI Anies Baswedan habis masa jabatannya pada 16 Oktober.
Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro menilai sosok Bahtiar cukup tepat menjadi Pj Gubernur DKI, lantaran memiliki kemampuan mengharmonisasikan kebijakan pemerintah pusat dan daerah.
Bahtiar, kata dia, sangat fasih dalam mengurus daerah dan memiliki networking yang luas dengan berbagai pihak, mulai dari akademisi hingga media.
Siti juga mengungkapkan kecakapan Bahtiar menjalin hubungan dan jaringan juga ditunjang dengan posisi yang netral, karena berstatus aparatur sipil negara (ASN) dengan golongan pejabat tinggi madya atau eselon I di lingkungan Kemendagri.
"Posisi strategis itu, akan mudah dimanfaatkan untuk melaksanakan kebijakan sesuai dengan kewenangannya sebagai penjabat kepala daerah," kata Siti dikutip dari Antara, Jumat (16/9).
Selain itu, DKI Jakarta yang akan meninggalkan status sebagai Ibu Kota Negara membutuhkan sosok pemimpin dengan kompetensi memadai, paham alur pemerintahan dan memiliki rekam jejak baik, serta berpengalaman di dunia pemerintahan.
Terkait hal tersebut, Siti menilai sosok Bahtiar cukup tepat menjadi pengganti Anies, karena dapat menjalin komunikasi dengan berbagai pihak secara vertikal maupun horizontal.
"Pak Bahtiar adalah sekarang Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum, sudah malang melintang di Kemendagri dan mengurus tentang pemilu," ujarnya.
Baca Juga: Rekam Jejak Dirjen Polpum Kemendagri Bahtiar yang Kini Jadi Kandidat Gantikan Anies Baswedan
2 Keunggulan Bahtiar Menurut Formappi
Senada dengan Peneliti BRIN Siti Zuhro, Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus juga menilai Bahtiar memiliki dua nilai plus sebagai calon Pj Gubernur DKI Jakarta yang tidak dimiliki kandidat lainnya.
Pertama, menurutnya, Bahtiar telah memiliki pengalaman menjabat sebagai penjabat sementara (Pjs) Gubernur Kepulauan Riau.
"Pengalaman menjadi Pj, ada satu nama yang punya pengalaman itu, Pak Bahtiar, kalau itu bisa jadi nilai plus. Ini bukan promo dia tetapi saya mencari yang berbeda (dari 3 nama calon Pj)," kata Lucius dalam diskusi publik yang disiarkan secara daring di kanal YouTube Formappi, Kamis (15/9).
Lucius menambahkan, tugas Pj akan banyak berbicara soal kreasi program, rencana kerja baru, atau melanjutkan program gubernur sebelumnya.
Karena itu, sosok yang dipilih harus berpengalaman dalam melakukan koordinasi dengan bawahannya.
"Bicara soal Jakarta, ada empat Wali Kota di DKI ini, dengan birokratnya masing-masing. Tentu tugas koordinasi menjadi sangat penting menjadi Pj Gubernur DKI," ucapnya.
Keunggulan kedua, Bahtiar dinilai tidak dekat dengan para pejabat di Ibu Kota, pasalnya tidak mempunyai pengalaman berkarier di lingkup Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Berbeda dengan dua calon Pj lainnya, yakni Sekretaris Daerah DKI Marullah Matali atau Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono yang pernah menjabat Wali Kota Jakarta Utara dan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI.
"Mungkin akan lebih baik orang berpengalaman di birokrasi, tetapi tidak punya kedekatan emosional dengan orang-orang yang (pernah) koordinasi dengan dia," ungkapnya.
"Emosi yang tidak seperti calon lain, bisa membuat dia (Bahtiar) lebih leluasa untuk memastikan koordinasi kerja administrasi dengan baik."
Baca Juga: Tok! DPRD Usulkan 3 Nama Calon Pj Gubernur DKI Jakarta: Marullah, Bahtiar dan Heru Budi
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Antara