> >

Deretan Sindiran AHY ke Pemerintahan Jokowi, soal Gunting Pita hingga Nangis saat Harga BBM Naik

Politik | 16 September 2022, 10:46 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Sumber: Antara)

JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyindir pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat, Kamis (16/9/2022). 

Berikut rangkuman perkataan AHY yang dinilai menyindir pemerintahan Presiden Jokowi yang memimpin Indonesia dari 2014 hingga sekarang. 

Baca Juga: BBM Naik, AHY: Kader Demokrat Tidak Boleh Ada yang Pura-Pura Menangis

1. Presiden Jokowi Hanya Gunting Pita 

AHY menyindir pemerintahan Presiden Jokowi yang seolah telah banyak membangun infrastruktur, padahal hanya sekadar seremoni gunting pita.

“Ya kita ngga perlu juga diapresiasi tapi jangan mengatakan, ‘Ini kehebatan kita', satu tahun gunting pita,“ kata AHY dalam Rapimnas Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Kamis (15/9).

AHY mengatakan pembangunan di era SBY telah dilakukan secara menyeluruh mulai dari perencanaan hingga alokasi anggaran. 

Menurut AHY, banyak proyek infrastruktur yang pembangunannya hampir rampung tapi SBY tak sempat meresmikan lantaran purnatugas sebagai presiden. 

“Direncanakan, dipersiapkan, dialokasikan anggarannya dan dimulai dibangun sehingga banyak yang tinggal dan sudah 70 persen bahkan tinggal 90 persen tinggal gunting pita. Setahun gunting pita kira-kira masuk akal ngga?” ujarnya.

2. Program BLT Sempat Dicemooh, tapi Sekarang Diteruskan Jokowi

AHY menyinggung pengunaan bantuan langsung tunai (BLT) yang digunakan rezim Jokowi dalam menekan dampak ekonomi akibat kenaikan bahan bakar minyak (BBM). 

"Dulu dihina-hina BLT kita, 'Apa itu BLT hanya untuk menghambur-hamburkan uang negara?' Dibilang kita tak punya cara lain. Padahal itulah cara yang bijaksana untuk membantu rakyat miskin. Betul," kata AHY. 

Meski begitu, AHY mengapresiasi sikap pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin yang kembali mengunakan BLT untuk mengamankan perekonomian nasional akibat kenaikan harga BBM. 

"Sekarang BLT? It's okay, sesuatu yang bagus kalau dilanjutkan kan enggak apa-apa, enggak usah malu-malu juga," tegas AHY.

3. AHY Minta Kader Tak Pura-Pura Menangis ketika Harga BBM Naik 

AHY meminta seluruh kader partai berlambang bintang mercy itu untuk lebih dekat dengan rakyat ketika pemerintah memutuskan menaikkan harga BBM bersubsidi. 

Dia juga mengimbau agar tak ada kader Demokrat yang melakukan aksi pura-pura menangis setelah mengetahui pemerintah tetap menaikkan harga Pertalite dan Solar. 

"Demokrat tidak boleh menangis. Demokrat tidak boleh pura-pura menangis. Yang menangis rakyat, ini bukan rekayasa. Ini kita temui setiap saat," kata AHY.

Baca Juga: Partai Demokrat Diprediksi akan Pertimbangkan Duet Anies-AHY di Pilpres 2024

Saat ini, kata AHY, rakyat sedang membutuhkan uluran tangan dari para pejabat negara karena kondisi perekonomian yang terus mencekik mereka. 

"Masyarakat membutuhkan bantuan, dukungan kita semua. Yang jelas rakyat ingin perubahan dan perbaikan. Betul? Setuju. Indonesia butuh perubahan dan perbaikan. Ini narasi kita. Sepakat? Sepakat," ujarnya.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU