KSAD Jenderal Dudung Cerita di Balik Kemarahan Prajurit TNI AD: Jangan Sampai Terluka Kembali
Peristiwa | 15 September 2022, 14:51 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menceritakan di balik kemarahan beberapa prajurit jajarannya ketika mendengar berita mereka disebut gerombolan oleh Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, Effendi Simbolon.
Jenderal Dudung cerita, ia cek di beberapa satuan prajurit di daerah yang kerja tulus untuk masyarakat.
“Saya cek beberapa satuan, termasuk di daerah operasi yang kekurangan, termasuk kesulitan masalah dorlop misalnya. Saya cek, saya tahu persis kondisi mereka. Saya lama di Timor Timur, saya pengalaman di operasi. Mereka dengar berita seperti kemarin, wajar-wajar saja seorang prajurit mengungkapkan penyesalan, keperihatinan," ujarnya dalam Breaking News KOMPAS TV, Kamis (15/9/2022).
Dudung juga menjelaskan, pihaknya sudah memaafkan Effendi Simbolon dan berharap hal serupa tidak terjadi lagi.
"Mungkin orang itu (prajurit yang marah) yang bolak-balik dari daerah operasi, bolak-balik turun gunung. Seperti kemarin ada yang kakinya buntung, di sana operasi," ujarnya.
"Kalau ada penyampaian seperti itu, wajarlah. Ini menjadi pembelajaran, jangan sampai terluka kembali, dengan hal dan kalimat tidak bisa dipertanggungjawabkan," ucapnya.
Baca Juga: KSAD Dudung Kutip Hadis Nabi, Minta Polemik 'Gerombolan' Tidak Dibesar-besarkan Lagi
Baca Juga: KSAD Jenderal Dudung: Lapang Dada TNI AD Menerima Maaf Pak Effendi
Perintah Presiden, TNI AD Dukung Pemerintah
Dudung juga menjelaskan tentang para prajurit di daerah untuk bersama rakyat adalah mandat dari Presiden.
"Tapi yakin tugas AD sesuai dengan perintah Presiden kepada saya. Pertama, Pak Dudung, bantu pemerintah daerah. Pasca covid soal ekonomi, tingkatkan ketahanan pangan, lahan tidur yang ada di wilayah AD yang punya, bisa dimanfaatkan dan hasilnya untuk masyarakat," ujarnya.
"Kemudian di beberapa daerah kita program air bersih, manunggal air. Di beberapa daerah ada titik, di NTT," paparnya.
"Sampai ada gubernur menyampaikan, selama dunia ini ada, belum pernah ada air sampai atas, selama ini panen hanya setahun sekali itu pun di pekarangan, sekarang sudah ratusan hektar dan tiga kali panen dalam setahun, itu hasilnya untuk rakyat," tambah dia.
"Begitu juga program stunting, saya sebagai bapak asuh stunting, saya sampaikan sampai ke Danrem supaya jadi bapak asuh stunting. Mereka mengecek, apakah jatah sampai atau tidak ke masyarakat. Bahkan kita berikan tambahan-tambahan (untuk stunting di masyarakat)," paparnya.
Baca Juga: KSAD Dudung Jawab Isu Retak dengan Panglima TNI: Itu Biasa, Tidak Ada Gesekan
Lantas, ada program ketahanan pangan, program food estate yang dibantu TNI.
"Di AD tidak ada anggarannya, tapi AD berbagai macam upaya dilakukan untuk bantu pemerintah antisipasi ketahanan pangan," kata dia.
"Ini sering disampaikan oleh Presiden, kita loyal, tegak lurus pada Presiden sebagai Panglima TNI. Inilah prajurit kita di lapangan, begitu harus di masyarakat," katanya.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV