Kepala BSSN Sebut Serangan Hacker Bjorka Levelnya Rendah: Masyarakat Tak Perlu Resah soal Data Bocor
Peristiwa | 14 September 2022, 08:26 WIBOleh karena itu, Hinsa mengatakan bahwa masyarakat sebenarnya tidak perlu terlalu resah terhadap kebocoran data nasional yang diretas oleh hacker yang mengaku bernama Bjorka tersebut.
"Secara umum ini adalah masalah data," ucap Hinsa.
Baca Juga: Data Seluruh Anggota Polri Diduga Dibobol dan Dijual Puluhan Juta oleh Hacker di Pasar Gelap
Lebih lanjut, Hinsa menyampaikan, BSSN telah melakukan proses validasi dan forensik digital terhadap data-data yang dibocorkan Bjorka tersebut.
Ia menyebut ada informasi valid dari data-data yang dibocorkan tersebut. Namun, validitas data tersebut memiliki masa berlaku untuk menentukan apakah data tersebut merupakan informasi penting atau data terbaru.
"Setelah ditelisik, ini ada juga datanya berulang. Jadi, saya tidak katakan semuanya tidak valid, tapi ada juga valid, tapi juga ada masanya waktunya," ucap Hinsa.
Menurut dia, isu peretasan data nasional yang mencuat belakangan ini perlu menjadi pengingat akan pentingnya meningkatkan keamanan siber. Apalagi, ancaman serangan siber bisa terus berkembang.
Baca Juga: Viral Anggota TNI Dipukul Polisi di Palembang, Kodam Sriwijaya: Pelaku Sudah Ditahan
"Jadi enggak boleh sombong 'oh kami sudah kuat, sistem kami paling hebat', tidak ada. Karena apa? Teknologi kan berkembang, hacker dan ancaman berkembang," ujarnya.
Seperti diketahui, hacker Bjorka kembali menjadi perbincangan karena mengklaim telah meretas sejumlah data rahasia penting.
Itu mulai daei data penduduk Indonesia, pengguna kartu SIM, data pribadi Menteri Komunikasi dan Informatikan (Menkominfo) Johnny G. Plate, serta data dokumen rahasia milik Presiden Joko Widodo.
Klaim Bjorka itu disebarluaskan oleh sebuah akun Twitter "DarkTracer: DarkWeb Criminal Intelligence", yang kemudian viral dan sempat menjadi salah satu topik pembahasan terpopuler di Twitter.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV