> >

Tiga Kapolda Diduga Terlibat Kasus Brigadir J, Mantan Ketum PBNU: Harus Dibongkar

Hukum | 8 September 2022, 14:42 WIB
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj memberi keterangan usai pertemuan dengan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Kamis (28/1/2021). (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS TV - Mantan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Sirojd meminta Kapolri Jenderal Listyo Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk membongkar dugaan keterlibatan tiga kapolda yang ikut menyebarkan skenario pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J versi Ferdy Sambo.

"Polri adalah institusi yang sangat penting dalam sebuah negara, bahkan garda terdepan dalam menegakkan keamanan, melayani masyarakat, melindungi dan mengayomi dalam menegakan hukum. Oleh karena itu, ketika Polri ada nasalah kita semua prihatin. Apa sih yang terjadi ditubuh Polri. Ada apa? Yang sangat mengagetkan. Ini berarti ada sesuatu, yang harus dibongkar dan harus didandani," kata Said seperti dikutip Tribunnews, Kamis (8/9/2022). 

Baca Juga: Soal Keterlibatan Tiga Kapolda di Kasus Brigadir J, Polri: Tidak Boleh Asumsi

Menurut dia, kasus pembunuhan Brigadir J ini adalah momentum Kapolri untuk melakukan pembersihan oknum-oknum yang nakal di dalam jajaran Korps Bhayangkara tersebut.

"Di sini kesempatan Bapak kapolri untuk membersihkan, beres-bereslah. Introspeksi dan evaluasi dan seterusnya. Terutama jajaran pimpinan," ujarnya.

Terkait banyaknya keterlibatan para petinggi Polri dalam kasus pembunuhan Brigadir Yoshua, kata dia, Kapolri tak boleh pandang bulu dalam menindaknya agar kejadian serupa tak terulang kembali.

"Yang jelas, yang kita harapkan Pak Kapolri betul-betul bersih-bersih, benar-benar bersih, tidak pandang bulu. Harus kaca mata kuda, tidak ada pertimbangan lain kecuali satu, menegakkan kebenaran. Membangun kembali citra nama baik Polri. Siapapun yang harus ditindak, harus ditindak. Jangan pandang bulu," kata dia.

Said Aqil menambahkan, sebagai masyarakat dirinya akan berada di belakang Kapolri dan terus memberikan dukungan selama Kapolri Listyo Sigid Prabowo melakukan pembenahan dan perbaikan di institusinya. 

"Atas nama masyarakat, masyarakat pesantren, masyarakat nahdliyin, saya mendukung dan berada dibelakang Pak Kapolri selama melakukan perbaikan, instrospeksi, pembenahan dan lainnya. Ketika Polri baik, kita bangga. Polri baik rakyat Indonesia akan mendukung semuanya." 

"Makanya apa yang terjadi sekarang sangat mengecewakan. Jadi ke depan insya Allah, kita mulai perbaiki lagi, revolusi mental, revolusi moral dan syukur-syukur revolusi spiritual. Insya Allah Polri akan kokoh kembali," katanya.

Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo menyatakan, pihaknya belum mendalami keterlibatan tiga Kapolda yang disebut-sebut terkait dengan Ferdy Sambo di kasus pembunuhan Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. 

Dedi Prasetyo menyatakan, Tim Khusus (Timsus) Polri saat ini tengah bekerja dengan serius dan jika nanti ada informasi terbaru terkait dengan tiga kapolda tersebut, akan diberitahukan ke publik. 

Baca Juga: Ahli soal Penggunaan Lie Detector di Kasus Brigadir J: Sama Sekali Tidak Mengukur Kenyataan

Ia pun mengingatkan agar publik menunggu timsus karena pihaknya bekerja tidak berdasarkan asumsi.

"Tadi malam sudah komunikasi Timsus Polri, sampai hari ini timsus kerja dengan fakta-faka. Segala Informasi didengarkan, tapi timsus bekerja tidak berdasarkan asumsi," kata Dedi dalam Breaking News Kompas TV , Selasa (6/9/2022).

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Purwanto

Sumber : Tribunnews.com


TERBARU