> >

Saran Jokowi ke Para Ekonom: Jangan Gunakan Pakem yang Ada, tapi Dibutuhkan Pemikiran "Abu Nawas"

Politik | 7 September 2022, 12:34 WIB
Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya ke Pasar Cicaheum, Jawa Barat, Minggu (28/8/2022). Dalam kunjungan itu Jokowi juga memberikan amplop bagi pedagang. (Sumber: Sekretariat Presiden)

"Dan ternyata betul, kalau 'lockdown' mungkin kita bisa minus 17 persen," tambah Presiden.

Dari momen pandemi COVID-19, kata Jokowi, Indonesia telah belajar menghadapi guncangan dan belajar mengkonsolidasikan kebijakan mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah hingga RT.

"Ormas bergabung dengan TNI/Polri, semua masyarakat bergerak, masyarakat melakukan konsolidasi. Hal seperti itu yang harus diteruskan karena perang, krisis energi, krisis pangan, dan krisis finansial."

"Ini yang paling bisa kita lakukan, mengkonsolidasikan dari atas sampai bawah karena saya meyakini 'landscape' politik dan ekonomi akan berubah dan bergeser ke arah mana itu yang belum diketahui," kata Presiden.

Baca Juga: Gubernur Ingatkan Pertamina Dan Perusahaan Sekitar Desa Atasi Krisis Listrik

Ia menambahkan, saat ini semua negara sedang diuji kemampuannya untuk menghadapi kondisi geopolitik global yang sedang tidak jelas dan tidak bisa diperkirakan.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Antara


TERBARU