70 Persen BBM Subsidi Dinikmati Orang Mampu, Pemerintah akan Lakukan Hal Ini
Peristiwa | 3 September 2022, 16:45 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Usai mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi untuk jenis pertalite dan solar, pemerintah akan melakukan pengawasan lantaran ditemukan fakta bahwa 70 persen lebih subsidi BBM selama ini justru dinikmati mereka yang dinilai mampu secara ekonomi.
Hal itu diungkapkan Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu (3/9/2022), yang juga dihadiri Presiden Joko Widodo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Sebelum menjawab soal pengawasan itu, ia menjelaskan bahwa naik-turunnya harga minyak dunia tidak lantas menjadi patokan naik-turunnya harga BBM dalam negeri.
"Harga minyak trennya turun naik dan tidak bisa dijadikan patokan untuk jangka panjang," ucap Menteri Arifin, Sabtu, seperti dipantau dari tayangan Breaking News Kompas TV.
"Mengenai ketepatan alokasi subsidi ini, tadi disampaikan Bu Menteri Keuangan, banyak masyarakat menggunakan BBM subsidi tergolong mampu di lapangan dan akan dilakukan pengawasan," sambungnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, Pertamina saat ini sedang menyiapkan sistem pengawasan tersebut.
"Pertamina sedang menyiapkan sistem pengawasan, pengaturan dengan digitalisasi. Dengan mekanisme ini, maka akan lebih mempertajam (penyaluran) ketepatan memanfaatkan BBM subsidi untuk yang membutuhkan," pungkas Arifin.
Baca Juga: Pernyataan Lengkap Jokowi soal Kenaikan BBM Subsidi, Akui Pemerintah dalam Kondisi Sulit
Pemerintah akhirnya mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi hari ini. Adapun untuk BBM bersubsidi yang naik adalah:
- Pertalite: dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter
- Solar subsidi: dari Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter.
- Pertamax nonsubsidi: dari Rp12.500 per liter jadi Rp14.500 per liter.
Sebagai informasi, PT Pertamina Patra Niaga telah membuka pendaftaran kendaraan dan identitasnya di Website MyPertamina per 1 Juli 2022.
Setelah melakukan pendaftaran, pengguna akan mendapatkan QR Code yang dapat digunakan untuk pembelian BBM subsidi di SPBU Pertamina.
Sebelumya seperti diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, pemerintah terpaksa menaikkan harga BBM pada hari ini, Sabtu (3/9/2022), setelah anggaran subsidi dan kompensasi BBM melonjak.
Jokowi mengatakan subsidi BBM dari pemerintah justru dinikmati kelompok yang dianggap mampu.
"Saya sebetulnya ingin harga BBM dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN. Tetapi anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun. Dan itu akan meningkat terus," kata Jokowi dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu.
"Dan lagi lebih dari 70 persen subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu yaitu pemilik mobil-mobil pribadi. Mestinya uang negara itu harus diprioritaskan untuk subsidi masyarakat kurang mampu," sambungnya.
Baca Juga: Harga BBM Resmi Naik, Menkeu Sri Mulyani: untuk Menciptakan Keadilan yang Lebih Baik
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV