Apakah Prakiraan Cuaca BMKG Dapat Dipercaya? Akurasi Diklaim Mencapai 85 Persen
Peristiwa | 2 September 2022, 08:20 WIBDi sisi lain, peneliti LAPAN Erma Yulihastin menerangkan, BMKG membuat prakiraan cuaca berdasarkan data pengamatan permukaan yang tersebar di stasiun-stasiun dengan peralatan utama Automatic Weather Station (AWS).
Alat tersebut dilengkapi dengan alat penakar hujan, pengukur suhu, kecepatan angin, dan kelembapan serta beberpa berupa radar cuaca. Informasi yang dihasilkan lebih bersifat kualitatif. Misalnya dengan, adanya informasi hujan ringan atau sedang tanpa menyebut intensitas hujan dalam milimeter.
Erma memperkirakan, BMKG belum mengoptimalkan prediksi menggunakan modal cuaca numerik atau dinamik. Sehingga mungkin saja terjadi, BMKG mengeluarkan prakraan cuaca hujan, akan tetapi ternyata cuaca dalam kondisi cerah.
Baca Juga: Peringatan Gelombang Tinggi BMKG Rabu 31 Agustus, Cek Wilayah yang Terdampak
Melalui tulisannya yang berjudul "Perbandingan Metode dan Penyajian Prediksi Cuaca di Jepang dan Indonesia", Erma menemukan bahwa Jepang mampu memperkirakan cuaca mendekati kualitas sempurna hingga tujuh hari ke depan.
Sedangkan, dalam prakiraan cuaca nasional, BMKG mengeluarkan informasi berupa keadaan cuaca (hujan, berawan, cerah, dan sebagainya) untuk dua hari, yakni hari ini dan esok.
Kini, prakiraan cuaca itu ditambah rentang suhu terendah dan tertinggi, serta kecepatan angin, dan kelembaban udara di berbagai wilayah Indonesia, mulai dari tingkat provinsi hingga kecamatan.
Baca Juga: BRIN Benarkan Serpihan Roket Tiongkok di Kalimantan Barat, Ini Penyebab dan Dampak Sampah Antariksa
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV, Kompas.com