Jokowi Buktikan Indonesia Bergerak Lebih Maju dengan Luncurkan 5G Mining Pertama di Asia Tenggara
Peristiwa | 1 September 2022, 11:48 WIBPAPUA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo membuktikan Indonesia bergerak lebih maju dengan menerapkan 5G Smart Mining pertama di Asia Tenggara.
Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi pada peluncuran teknologi terbaru di sektor pertambangan yaitu 5G mining di Mimika, Papua, Kamis (1/9/2022).
“Hari ini kita buktikan bahwa kita telah bergerak lebih maju dengan menerapkan 5G Smart Mining pertama di Asia Tenggara oleh PT Freeport Indonesia yang didukung PT Telkomsel dalam rangka untuk mendukung otomatisasi dan kendali jarak jauh,” kata Jokowi.
“Serta meningkatkan keselamatan kerja dan untuk produktivitas pertambangan PT Freeport Indonesia.”
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi mengaku sangat gembira mendengar tambang bawah tanah yang sangat sulit medannya dapat dikendalikan dari jarak jauh.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tinjau Tambang Grasberg dan Luncurkan Teknologi 5G Mining di Mimika, Papua
“Tadi sudah melihat secara langsung,” ujar Presiden Jokowi.
“Yang saya senang 99 persen dari total karyawan yang tadi mengendalikan, mengoperasionalkan itu, asli Indonesia, khususnya dari tanah Papua.”
Menurut Jokowi, melalui teknologi 5G underground smart mining, aktivitas pertambangan di bawah tanah betul-betul bisa di monitor.
Dengan menggunakan kamera yang terhubung dengan kecerdasan buatan, teknologi ini dapat mencegah serta meminimalkan risiko kecelakaan kerja.
“Saya yakin teknologi ini akan membuat PT Freeport Indonesia semakin diperhitungkan di tingkat global,” ucap Jokowi.
“Dan menghasilkan semakin banyak SDM-SDM di bidang pertambangan yang berkualitas di dunia dan berkontribusi besar bagi kemajuan industri pertambangan Indonesia.”
Baca Juga: Viral Ferdy Sambo Masih Dipanggil Jenderal oleh Penyidik saat Rekonstruksi, Kadiv Humas: Pansos
Jokowi pun menekankan, Indonesia tidak boleh tertinggal dan harus mampu bersaing di segala sektor yang semakin terdigitalisasi. Termasuk, katanya, sektor pertambangan yang juga tidak boleh ketinggalan.
“Harus segera mengimplementasikan teknologi artifisial intelijen (AI) internet of thing (IOT) machine learning hingga big data dalam rangka mendukung seluruh operasional di pertambangan dan kita membutuhkan intervensi teknologi untuk memajukan sektor pertambangan,” ujarnya.
“Yang umumnya seperti PT Freeport ini, berada di daerah-daerah yang terpencil dan sulit terjangkau dengan tantangan geografis dan konektivitas yang tidak mudah.”
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV