Beberapa Kali terjadi Kekerasan di Pesantren, Wapres Ma'ruf Amin: Mencoreng Dunia Pesantren
Sosial | 31 Agustus 2022, 15:21 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia Ma’ruf Amin mengatakan kasus kekerasan di sejumlah pondok pesantren beberapa waktu terakhir sudah mencoreng dunia pesantren.
Menurut Ma'ruf harus ada pengawasan lebih ketat agar kasus serupa tidak terulang kembali.
"Saya beberapa hari ini dikagetkan di pesantren terjadi kekerasan, ada yang meninggal di Tangerang, di beberapa tempat ada kekerasan, ini harus betul-betul diawasi karena mencoreng dunia pesantren," tegas Wapres Ma'ruf dalam sambutannya pada acara Milad ke-37 Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai di Bekasi Timur, Jawa Barat, Rabu (31/8/2022) dilansir dari Antara.
Mantan ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menyebut, generasi yang diperlukan saat ini adalah generasi muttaqin, mu'ammiriin, dan wasathiyah.
Baca Juga: Diduga Lalai hingga Santri Tewas karena Berkelahi, Polisi Periksa Pengurus Ponpes Daar El-Qolam
Ia menjelaskan, generasi wasathiyah adalah generasi Muslim yang moderat, toleran, bisa menghargai perbedaan dan tidak memaksakan kehendak.
Muttaqina adalah generasi yang mematuhi perintah Allah SWT dan rasulnya tanpa menunda-nunda.
Sedangkan mu'ammiriin adalah generasi yang memakmurkan bumi dengan membangun perekonomian dan sumber daya manusia, serta generasi wasathiyah yang moderat dan toleran.
Sebagaimana diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, kekerasan di ponpes terjadi di Daar El-Qolam di Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten pada pertengahan bulan Agustus 2022 hingga menyebabkan seorang santri meregang nyawa.
Baca Juga: LPSK Pastikan Korban Kekerasan Seksual di Ponpes Shiddiqiyyah Jombang Mendapat Trauma Healing
Selain itu, pada Juli 2022 juga terjadi kekerasan seksual di Pondok Pesantren (Ponpes) Shiddiqiyyah Jombang, Jawa Timur yang diduga dilakukan oleh anak kiai bernama Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Bechi.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV