Psikolog Forensik Sebut Tayangan Rekonstruksi Tidak Bisa Ungkap Motif Pembunuhan Brigadir J
Hukum | 30 Agustus 2022, 18:16 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Tayangan reka ulang atau rekonstruksi pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat tidak bisa mengungkap motif peristiwa tersebut.
Penjelasan itu disampaikan oleh psikolog forensik, Reza Indragiri Amriel, dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Selasa (30/8/2022).
“Tentu saja tidak (menjawab motif). Apalagi kemudian tayangan tentang reka ulang atau rekonstruksi itu sama sekali tidak memperdengarkan audio atau suara siapa pun,” jelasnya.
“Saya bukan pembaca gestur, jadi saya tidak tahu persis sesungguhnya apa yang sedang dilakukan oleh orang-orang di sana.”
Reza menjelaskan, proses hukum adalah proses yang sangat mengandalkan pada kemampuan seseorang mengelola informasi satu sama lain.
Sehingga, tegasnya, mustahil untuk dirinya menakar atau menilai tentang motif pembunuhan itu.
Baca Juga: Detik-detik Momen Ketika Ferdy Sambo Peluk Putri
“Jadi sekali lagi, mustahil bagi saya untuk menakar atau menilai, terlebih lagi kalau kita kaitkan dengan motif.”
“Tempo hari saya katakan bahwa motif tidak terlalu menentukan. Jadi anggaplah hari ini pun seandainya motif PC (Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo) tidak kunjung terbuka, tetap saja rekonstruksi itu akan berjalan,” tambahnya.
Terlebih, kata Reza, reka ulang dilakukan bukan untuk membongkar motif, tapi untuk mencari validitas atas keterangan-keterangan yang sudah pernah disampaikan oleh para tersangka dalam berita acara pemeriksaan (BAP).
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV