Round-Up: Kesaksian Istri Ferdy Sambo, Vaksin Booster Syarat Perjalanan, Reaksi NU soal Amplop Kiai
Peristiwa | 28 Agustus 2022, 06:44 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Berikut tiga sorotan berita di KOMPAS.TV sepanjang Sabtu (27/8/2022) kemarin.
1. Istri Ferdy Sambo tetap mengaku korban asusila atau kekerasan seksual
Tersangka pembunuhan Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, yakni istri Ferdy Sambo bernama Putri Candrawathi, tetap mengaku sebagai korban kekerasan seksual dalam pemeriksaan di Bareskrim Polri, Jumat (26/8) hingga Sabtu (27/8).
Hal itu disampaikan oleh pengacara Putri, Arman Hanis, di Mabes Polri, Jakarta, pada Sabtu (27/8) dini hari kemarin.
Arman mengatakan, Putri menyebut dirinya sebagai korban tindakan asusila dalam pemeriksaan yang selesai pada Sabtu dini hari itu.
“Ibu PC juga menjelaskan dalam pemeriksaan, bahwa beliau adalah korban tindakan asusila atau kekerasan seksual dalam perkara ini," kata Arman.
Putri, yang pertama kali diperiksa sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J, disebut mendapatkan 80 pertanyaan dari penyidik.
Selengkapnya dapat Anda baca di sini.
Baca Juga: Fakta-Fakta Putri Candrawathi 12 Jam Diperiksa hingga Belum Ditahan Polisi: Sempat Hindari Wartawan
2. Pengguna transportasi umum wajib vaksin booster, syarat tes Antigen dan RT-PCR dihapus
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengeluarkan aturan baru terkait perjalanan dalam negeri, yakni Surat Edaran (SE) Nomor 24 Tahun 2022, tentang vaksin booster atau vaksin dosis ketiga sebagai syarat perjalanan.
Aturan ini menghapus syarat tes Covid-19 seperti tes antigen atau RT-PCR serta mengharuskan para pelaku perjalanan untuk melakukan protokol kesehatan ketat.
Selain itu, Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) yang berusia 18 tahun ke atas wajib mendapatkan vaksinasi booster.
Informasi selengkapnya dapat Anda baca di sini.
Baca Juga: Terbaru, Syarat PCR-Antigen Dihapus, Usia 18 Tahun ke Atas Naik Transportasi Umum Wajib Booster
3. NU nilai pernyataan ketua PPP tentang 'amplop kiai' sangat tidak layak
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan KH Ahmad Fahrur Rozi buka suara soal polemik pernyataan tentang ‘amplop kiai’
Gus Fahrur, sapaannya, menilai pernyataan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa yang menyebut 'amplop kiai' sebagai bentuk money politic sangat tidak layak.
Hal itu juga, menurutnya, telah membuat kepercayaan pesantren ke PPP semakin berkurang.
Ia juga menjelaskan, tak ada money politic di pesantren.
“Karena PPP ketum-nya itu, tidak paham tentang bagaimana caranya menghormati dan menghargai pesantren, apalagi itu diomongkan di depan KPK," katanya kepada KOMPAS.TV, Sabtu (27/8/2022).
Informasi selengkapnya dapat Anda ikuti di sini.
Baca Juga: PBNU Maafkan Suharso Monoarfa soal Pidato 'Amplop Kiai' Hebohkan Warga Pesantren, Ingatkan Hal Ini
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV