DPR Minta Polri Tertibkan Raja-raja Kecil di Kepolisian: Itu Harus Diubah, Pak Kapolri
Politik | 24 Agustus 2022, 12:16 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Di hadapan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit dan jajarannya, Wakil Ketua Komisi III DPR, Adies Kadir meminta agar kepolisian menertibkan jajarannya yang kerap bergaya hidup mewah dah disebut 'raja-raja kecil' di daerah.
Adies cerita, ia kerap bertemu dengan raja-raja kecil tersebut dan perilakunya disebut mewah. Mulai dari level direktur, Kapolres hingga Kapolda menjadi raja-raja kecil di daerah.
Pernyataan itu disampaikan saat Rapat Kerja Komisi III dengan Polri pada hari ini, Rabu (24/8/2022).
Ia juga mengingatkan, jika tidak dilakukan penertiban itu, maka kecenderungan masyarakat akan lebih tidak percaya pada institusi Polri.
“Ternyata penurunan kepercayaan ini karena perilaku dan gaya hidup dari teman-teman Polisi di tingkat bawah. Saya kenal pak Kapolri (Jenderal Listyo Sigit), Pak Gatot (Gatot Eddy Pramono) dan lain-lain sudah lama. Tiap saya komunikasi, saya telepon, perilaku tidak perubahan,” ujarnya, Rabu (24/8/2022).
Jika di level pimpinan relatif mudah, katanya, lantas ia menyebut hal itu berbanding terbalik jika di level di daerah.
“Tapi kalau kita lihat, polisi itu (level) Kapolres, Kapolda di daerah atau direktur di daerah, sudah raja kecil di daerah. Kadang kami Komisi 3 telepon tidak diangkat, WA tidak dibalas. Perilaku ini, barusan jadi direktur sudah begitu (berubah),” ujarnya.
Lantas, ia bicara soal gaya hidup kepolisian ini yang disebut gemar pamer.
“Gaya hidup mereka (berubah), sudah mulai (pakai) cerutu. Sudah mulai pakai wine, mobilnya juga. Perilaku istrinya pake tas Hermes. Itu juga (tas istri) udah gonta-ganti,” ujarnya.
Baca Juga: Ternyata Kuat Maruf Sempat akan Melarikan Diri Setelah Terlibat Kasus Pembunuhan Brigadir J
Lantas, ia cerita, DPR tidak menghalangi DPR untuk menjadi kaya. Tapi, harus dilihat mereka itu pejabat publik.
“Kami tidak halangi teman polisi punya mobil banyak, istri pakai tas Hermes ganti-ganti. Tapi gaya itu tidak diupload upload. Tidak usah. Kita juga tahu itu, tidak masalah. Sehingga buat masyarakt nyinyir. Padahal tidak begitu,” katanya.
Secara spesifik, politisi dari Fraksi Golkar meminta budaya bermewah-mewahan dari para 'raja-raja' kecil dan juga jajaran kepolisian itu diubah.
“Ini yang harus diubah, Pak Kapolri, untuk meningkatkan kembali kepercayan masyarakat. Dan tentunya perlihatkan kekompakan institusi agar tidak terkesan pecah belah," ujarnya.
"Semakin Polri solid, kuat, masyarakat juga melihat inilah wajah polisi kita. Jangan sampai institusi ini dikhawatirkan makin terpuruk," ucap dia.
Soal Irjen Ferdy Sambo yang jadi tersangka pembunuhan Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Hutabarat, pihaknya mengaku ia percaya pada Kapolri.
"Selanjutnya, terkait Sambo. Saya masih percaya Polri. Saya salut kepada Kapolri buka tabir seterang-terangnya. Kami salut, kerja-kerja cermat dari Kapolri yang telah bekerja dengan baik. Yang juga terbuka kasus ini terang berderang."
"Tapi, masih ada tanya publik, kami khawatir, kalau tidak dijawab. Ada apa dengan kasus ini? Apa yang terjadi di Magelang, apa motifnya. Itu pertanyaan saya," tuturnya.
Baca Juga: Kapolri Ungkap Peran Eks Karopaminal Brigjen Hendra di DPR, Intervensi hingga Hilangkan CCTV
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV