> >

10 Poin Hasil Autopsi Kedua Jenazah Brigadir J yang Diungkap Dokter Forensik

Peristiwa | 23 Agustus 2022, 20:52 WIB
Kerabat memegang foto almarhum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J saat pemakaman kembali jenazah setelah autopsi ulang di Sungai Bahar, Muarojambi, Jambi, Rabu (27/7/2022). (Sumber: Kompas TV/Ant/Wahdi Septiawan)

Terkait anggota tubuh lain yang tertembak serta urutan luka tembakan di tubuh jenazah Brigadir J, Ade mengatakan tidak dapat menyampaikannya kepada masyarakat karena hal itu merupakan bagian dari penyidikan. 

Baca Juga: Dokter Forensik: Luka di Dua Jari Brigadir J karena Sambaran Anak Peluru dan Tak Ada Kuku Tercabut

6. Luka di jari karena rekoset

Ade mengatakan bahwa luka di jari manis dan kelingking tangan kiri jenazah ajudan Ferdy Sambo itu, akibat sambaran anak peluru yang keluar dari tubuh dan mengenai anggota badan lain (ricochet).

"Jadi kalau luka yang ada di tangan itu memang ya, seperti yang dikatakan, itu adalah alur lintasan anak peluru ya," kata Ade.

Dokter forensik, kata Ade, memastikan bahwa ada anak peluru yang keluar dari tubuh Brigadir J dan mengenai dua jarinya.

"Jarinya itu adalah arah alur lintasan anak peluru. Jadi itu memang alur lintasan, bahasa awamnya tersambar ya. Di dua jari, kelingking sama jari manis tangan kiri," kata dia.

7. Dokter tak bisa perkirakan jarak tembak

Ade mengatakan, pada autopsi kedua ini, dokter forensik tidak bisa memperkirakan jauh atau dekatnya jarak tembakan.

"Jarak tembak kami sudah tidak bisa melihat lagi ya, karena ciri-ciri luka yang kami temukan pada tubuh, pada autopsi kedua itu bentuknya sudah pasti jenazah, pasti saat autopsi pertama dibersihkan dan segala macam," jelas dia.

Ia mengatakan bentuk dan warna luka sudah tidak sesuai dengan yang asli, sehingga tim dokter forensik tidak bisa memperkirakan jarak tembak.

"Karena ciri-ciri luka yang ada di tubuh saat ini sudah tidak bisa kita interpretasi lagi," kata dokter Ade.

Baca Juga: Pengacara Brigadir J soal Hasil Autopsi Dokter Forensik: kalau Independen, Harusnya Saya Diberi Dulu

8. Organ tubuh dikembalikan ke tubuh jenazah

Ade menanggapi tentang temuan otak Brigadir J di dalam perut ketika pemeriksaan autopsi kedua. Menurut dia, hal itu merupakan bagian prosedur autopsi karena sejumlah pertimbangan.

"Semua setiap tindakan autopsi organ-organ itu pasti dikembalikan ke tubuhnya, namun ada pertimbangan-pertimbangan, baik itu misalnya adanya bagian-bagian tubuh yang terbuka, sehingga saat jenazah akan ditransportasikan pasti ada pertimbangan ke sana," ungkapnya.

Ade tidak menjelaskan lebih rinci terkait tempat peletakan organ di tubuh Brigadir J yang ia sebut tidak membuat organ tubuh itu berceceran.

"Yang jelas dikembalikan ke tubuh, namun ya itu tadi, karena jenazah akan ditransportasikan, sehingga harus dilakukan beberapa tindakan yang, seperti tadi, ditempatkan di tempat-tempat agar tidak berceceran," jelas dia.

9. Perubahan bentuk luka

Sejak awal, dokter forensik mengatakan bahwa salah satu tantangan dari autopsi kedua adalah kondisi jenazah yang sudah mengalami pembusukan.

Oleh karena itu, Ade mengatakan bahwa luka di tubuh jenazah Brigadir J sudah mengalami perubahan bentuk dan warna.

"Pada saat kami lakukan autopsi ulang ini bentuk lukanya sudah tidak asli lagi ya, tidak sama seperti aslinya. Dengan adanya pembusukan atau adanya pemberian formalin, pengawetan jenazah, itu tentunya akan membuat bentuk luka itu mengalami perubahan," kata Ade.

Baca Juga: Ketua Tim Dokter Forensik Jelaskan Alasan Otak Brigadir J Ditemukan di Perut Saat Autopsi Kedua

10. Tak ada kuku yang dicabut

Ade juga menegaskan bahwa kuku Brigadir J lengkap dan tidak ada yang tercabut sebagaimana rumor yang beredar.

"Oh enggak-enggak. Nggak ada kuku dicabut, tidak ada sama sekali," tegas Ade saat ditanya wartawan terkait kabar adanya kuku yang dicabut dari jari Brigadir J.

Ia memastikan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan sebaik-baiknya dalam proses autopsi kedua jenazah Brigadir J.

"Kami sudah melakukan pemeriksaan sebaik-baiknya ke tubuh Brigadir Yosua dengan keilmuan forensik sebaik-baiknya, dengan semua pemeriksaan yang kami miliki, baik secara autopsi, maupun pemeriksaan penunjang dengan pencahayaan, hingga pemeriksaan mikroskopik," jelas Ade.

Ade juga mengatakan bahwa seluruh informasi hasil autopsi lanjutan jenazah Brigadir J juga telah ia sampaikan bersama anggota tim dokter forensik lainnya kepada penyidik kasus pembunuhan Brigadir J di Bareskrim Polri.

Baca Juga: Mahfud MD soal Motif Pembunuhan Brigadir J untuk Orang Dewasa: Saya Tak Pernah Bilang dapat Bocoran

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU