Jokowi Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 5,3% di 2023: Ketidakpastian Global Tak Boleh Buat Pesimis
Peristiwa | 16 Agustus 2022, 15:46 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan ketidakpastian global tidak boleh membuat pesimistis.
Sebab menurutnya, dalam delapan tahun terakhir, Indonesia telah memupuk modal penting untuk menciptakan ekosistem pembangunan yang lebih kondusif.
Demikian Presiden Jokowi pada penyampaian keterangan Pemerintah atas Rancangan Undang-Undang Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2023 beserta Nota Keuangannya di depan Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Selasa (16/8/2022)
“Pembangunan infrastruktur secara masif, perbaikan kualitas sumber daya manusia, serta penyederhanaan aturan berusaha dan berinvestasi merupakan upaya-upaya kunci untuk memperkuat fondasi perekonomian nasional menghadapi tantangan masa depan,” kata Jokowi.
Saat ini, kata Presiden Jokowi, transformasi struktural terus dipacu untuk membangun mesin pertumbuhan ekonomi yang lebih solid dan berkelanjutan.
Baca Juga: Indonesia Dinilai Berhasil Pulihkan Ekonomi, Jokowi: Risiko Gejolak Ekonomi Global Masih Tinggi
Adapun caranya dengan menggalakkan hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi hingga mendorong ekonomi hijau.
“Penggunaan produk dalam negeri harus diprioritaskan, guna mengurangi ketergantungan impor,” ujarnya.
“Ekonomi digital juga difasilitasi agar UMKM naik kelas dan melahirkan decacorn baru kelas dunia di masa depan.”
Di samping itu, Presiden Jokowi mengatakan keseimbangan kebijakan makro-fiskal juga harus terus dijaga. Sebab, konsolidasi fiskal menjadi sangat krusial.
“Kesehatan APBN ditingkatkan agar adaptif dan responsif dalam jangka menengah dan panjang,” ucapnya.
Dengan dinamika perekonomian nasional terkini dan agenda pembangunan yang akan dicapai, serta potensi risiko maupun tantangannya, Jokowi menjadikan asumsi dasar ekonomi makro sebagai landasan penyusunan RAPBN 2023.
Baca Juga: Alasan Jokowi Pilih Baju Paksian Pucuk Rebung: Mengandung Filosofi Kesejukan Harapan dan Pertumbuhan
“Pertumbuhan ekonomi 2023 diperkirakan sebesar 5,3%. Kita akan berupaya maksimal dalam menjaga keberlanjutan penguatan ekonomi nasional,” ujarnya.
“Ekspansi produksi yang konsisten akan terus didorong untuk membuka lapangan kerja sebanyak banyaknya. Berbagai sumber pertumbuhan baru harus segera diwujudkan.”
Tidak hanya itu, Jokowi menyampaikan pelaksanaan berbagai agenda reformasistruktural terus diakselerasi untuk transformasi perekonomian. Termasuk, investasi harus dipacu serta daya saing produk manufaktur nasional di pasar global ditingkatkan.
“Dengan semakin kuatnya sektor swasta sebagai motor pertumbuhan, maka manajemen kebijakan fiskal dapat lebih diarahkan untuk menciptakan keseimbangan antara perbaikan produktivitas dan daya saing,” ujarnya.
“Dengan menjaga kesehatan dan keberlanjutan fiskal untuk menghadapi risiko dan gejolak di masa depan.”
Baca Juga: Jokowi Sampaikan 5 Agenda Penting dalam Pidato Kenegaraan HUT ke-77 RI, Ini Rinciannya
Selain itu, Jokowi menuturkan bauran kebijakan yang tepat, serta sinergi dan koordinasi yang semakin erat antara otoritas fiskal, moneter, dan sektor keuangan akan menjadi modal yang kuat dalam rangka akselerasi pemulihan ekonomi nasional serta penguatan stabilitas sistem keuangan.
“Inflasi akan tetap dijaga pada kisaran 3,3%. Kebijakan APBN akan tetap diarahkan untuk mengantisipasi tekanan inflasi dari eksternal, terutama inflasi energi dan pangan,” katanya.
“Asumsi inflasi pada level ini juga menggambarkan keberlanjutan pemulihan sisi permintaan, terutama akibat perbaikan daya beli masyarakat,” kata Jokowi.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV