Survei Litbang Kompas: 77 Tahun Indonesia Merdeka, 70 Persen Responden Nilai Rakyat Belum Sejahtera
Berita utama | 15 Agustus 2022, 11:46 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Hasil survei Litbang Kompas dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan Indonesia menunjukkan mayoritas responden menilai kondisi rakyat yang maju dan sejahtera beum tercapai.
Jajak pendapat Kompas ini dilaksanakan pada 9-11 Agustus 2022.
Mengutip Harian Kompas, Senin (15/8/22), sebanyak 70,4 persen responden menilai kondisi rakyat yang maju dan sejahtera belum dapat tercapai pada usia Indonesia yang ke-77.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas: 10,1 Persen Responden Menilai KPK Tidak Memiliki Kelebihan
Sementara itu, ada 27,3 persen responden yang menyebut kemajuan dan kesejahteraan sudah tercapai dan sisanya, 2,3 persen responden menjawab tidak tahu.
Jika dirinci, mayoritas responden berasal dari gen Z (17-23 tahun), gen Y (24-39 tahun), gen X (40-55 tahun), dan baby boomers (di atas 56 tahun) juga menganggap kondisi rakyat yang maju dan sejahtera belum tercapai.
Pada kelompok responden baby boomers, sebanyak 76,7 persen mengatakan tujuan kemerdekaan mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat belum terjadi.
Kelompok responden dari generasi Y dan X juga berpendapat sama dengan kisaran 70 persen setuju bahwa kesejahteraan belum terwujud.
Sedangkan, "hanya" 59,1 persen responden dari gen Z yang menyuarakan pendapat tersebut.
Baca Juga: Inilah Persiapan Flypast 18 Pesawat Tempur F-16 TNI AU Untuk HUT KE-77 RI
Peneliti Litbang Kompas Arita Nugraheni mengatakan, keresahan masyarakat itu perlu direspons dengan iktikad pemerintah untuk memprioritaskan kepentingan rakyat.
"Terlebih lagi, jumlah responden yang merasakan situasi tidak ideal ini lebih banyak dibanding dua tahun lalu," tulis Arita, dikutip dari Harian Kompas.
Arita memaparkan bahwa pada jajak pendapat Kompas Agustus 2020 terlihat bahwa 6 dari 10 responden menilai kemajuan dan kesejahteraan rakyat belum tergapai.
Namun, pada survei yang sama, sebanyak 65,8 persen responden mengaku optimistis terhadap kondisi kesejahteraan Indonesia di masa mendatang.
"Artinya, optimisme publik menyongsong pemulihan didorong oleh kekhawatiran pada cita-cita kemerdekaan yang belum kunjung tercapai. Energi bangsa patut diarahkan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera," tulis Arita.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas: Responden Ingin Jumlah Parpol Tak Terlalu Banyak di Pemilu 2024
Penulis : Hasya Nindita Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV