Satelit NASA Deteksi Titik-Titik Api di Wilayah Sumatera Utara, Termasuk Danau Toba
Peristiwa | 13 Agustus 2022, 11:14 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Angka kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengalami kenaikan, menurut keterangan Gubernur Edy Rahmayadi.
Hal itu ia jelaskan dalam Apel Kesiapan Penanggulangan Bencana Karhutla di Lanud Soewondo Medan pada Jumat (12/8/2022).
Seperti diwartakan Antara, Edy menyebut ada 206 hotspot sepanjang semester pertama 2022, 36 titik lebih banyak dibandingkan semester pertama tahun lalu.
Angka karhutla Juni 2022 yang semula hanya 14 hotspot, meroket jadi 146 titik api pada Juli 2022, alias naik 942 persen. Terbaru, Edy menyebut jumlah titik api pada Agustus kian melonjak.
"Peningkatan hotspot yang cukup tinggi terjadi dalam kurun waktu beberapa hari terakhir, di mana terdapat 212 titik api yang tersebar di wilayah Provinsi Sumut untuk periode 1 hingga 9 Agustus 2022," kata eks Ketua PSSI itu.
Baca Juga: NTB Masuk Musim Kemarau, BMKG Ingatkan Warga Waspada Kekeringan dan Kebakaran Hutan
Kompas TV melakukan penelusuran melalui Global Fire Map milik Fire Information for Resource Management System (FIRMS) NASA untuk mendapatkan lokasi titik api di Sumut.
FIRMS mendistribusikan data kebakaran aktif atau Near Real-Time (NRT) dari Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) menggunakan citra satelit Aqua dan Terra, serta Visible Infrared Imaging Radiometer Suite (VIIRS).
Gambar yang ditampilkan di bawah ini merupakan hasil pencitraan satelit per tanggal 1 hingga 9 Agustus 2022, sesuai yang diungkapkan Edy.
Sementara itu, sejumlah hotspot juga terpantau di sekitar Danau Toba, salah satu ikon wisata Sumut.
Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan XIII Doloksanggul Benhard Purba menyebut ada 15 titik lokasi kebakaran hutan di Kabupaten Samosir.
"Kebakaran hutan di 15 titik itu sudah terjadi selama tiga pekan terakhir," ujar Benhard Purba via Tribun Medan.
Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak menyebut, banyaknya kasus kebakaran terjadi karena masyarakat sengaja membersihkan lahan dengan cara membakarnya. Hingga kini, 11 tersangka sudah diproses hukum terkait kasus itu.
"Mohon bantuan teman-teman sekalian, mudah-mudahan langkah yang kita lakukan bisa mengingatkan semua masyarakat, bahwa membersihkan lahan dengan cara membakar akan berbahaya di kondisi cuaca seperti saat ini," tandas Panca.
Baca Juga: Kebakaran 4 Hektare Lahan di Kalimantan Tengah Berhasil Dipadamkan
Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Antara/Tribun Medan