Ternyata Kopda Muslimin Bayar Pembunuh Bayaran Rp120 Juta untuk Habisi Istrinya Pakai Uang Mertua
Kriminal | 28 Juli 2022, 06:00 WIBSEMARANG, KOMPAS.TV - Anggota TNI AD Kopda Muslimin nekat menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa istrinya, Rina Wulandari (34) dengan cara menembaknya.
Untuk menyewa pembunuh bayaran tersebut, Kopda Muslimin sampai-sampai harus merogoh kocek yang tidak sedikit.
Baca Juga: Tersangka Eksekutor Istri Anggota TNI Dimarahi Kopda Muslimin karena Gagal Tembak Korban di Kepala
Ia membayar senilai Rp120 juta kepada komplotan pembunuh bayaran yang berjumlah empat orang itu.
Lantas, dari mana uang ratusan juta yang dipakai Kopda Muslimin untuk membayar pembunuh bayaran yang menembak istrinya itu?
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengungkapkan, uang ratusan juta yang dipakai Kopda Muslimin untuk menyewa pembunuh bayaran itu berasal dari orang tua sang istri alias mertuanya.
Menurut Kombes Irwan, uang tersebut seharusnya digunakan untuk biaya pengobatan rumah sakit.
Baca Juga: Rancang Pembunuhan Istri, Kopda Muslimin Ternyata Baru 7 Bulan Jalin Asmara dengan Selingkuhannya
"Jadi, salah satu pegawai di rumah Kopda Muslimin ini ditelepon untuk meminta uang kepada ibu mertuanya untuk biaya rumah sakit," kata Irwan di Semarang, Rabu (27/7/2022).
Irwan mengungkapkan pegawai yang diminta mengambil uang di rumah orang tua korban Rina Wulandari itu diketahui sehari-hari bertugas merawat burung peliharaan Kopda Muslimin.
Saat datang ke rumah orang tua korban, kata Irwan, pegawai tersebut mengaku diperintahkan untuk mengambil uang Rp120 juta dari ibu mertua Kopda Muslimin dengan alasan biaya rumah sakit.
Baca Juga: Anggota TNI Kopda M Ternyata Sudah 4 Kali Coba Bunuh Istrinya, Motifnya karena Punya Pacar Lagi
Tak hanya Rp120 juta, Kombes Irwan menyebut, Kopda Muslimin ternyata memerintahkan pegawainya lagi untuk meminta uang kepada orang tua korban.
Kali ini, jumlah uang yang diminta nilainya Rp 90 juta. Dengan alasan, untuk biaya pengobatan rumah sakit yang masih kurang.
Dengan demikian, total mencapai Rp210 juta uang yang diminta Kopda Muslimin dari mertuanya, dengan alasan untuk pengobatan sang istri yang terluka karena ditembak.
Namun, dari uang Rp210 juta untuk biaya pengobatan tersebut, sebanyak Rp120 juta ternyata digunakan untuk membayar pelaku penembakan istrinya.
Baca Juga: Panglima TNI Cium Ada Cinta Segitiga di Balik Kasus Penembakan Istri Anggota TNI di Semarang
Sedangkan, uang sebanyak Rp90 juta sisanya digunakan Kopda Muslimin untuk bekal pelariannya.
"Ternyata Rp120 juta itu diberikan kepada para pelaku penembakan, sedangkan Rp90 juta digunakan untuk melarikan diri," kata Irwan.
Saat ini, Irwan mengatakan, Tim Gabungan TNI dan Polri masih berusaha mengejar Kopda Muslimin untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca Juga: Kronologi Istri Anggota TNI Ditembak di Semarang, Korban Dibuntuti Usai Jemput Anak Sekolah
Sebelumnya, polisi meringkus empat anggota kelompok pembunuh bayaran yang ditugaskan menghabisi Rina Wulandari, istri anggota TNI Kopda Muslimin di Semarang, pada 18 Juli 2022.
Keempat pelaku tersebut masing-masing berinisial S alias Babi yang merupakan eksekutor penembakan Rina Wulandari.
Kemudian, P bertugas sebagai pengendara sepeda motor Kawasaki Ninja, kemudian S dan AS alias Gondrong berperan sebagai pengawas saat aksi penembakan dilakukan.
Baca Juga: Istri Anggota TNI Bersimbah Darah Ditembak 2 Kali oleh Orang Tak Dikenal di Depan Rumah
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV