> >

Tim Dokter Forensik Fokus Periksa Luka di Tubuh Jenazah Brigadir J Sesuai Masukan Keluarga

Peristiwa | 27 Juli 2022, 19:40 WIB
Ketua tim dokter forensik Ade Firmansyah (kanan) dalam konferensi pers di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sungai Bahar, Jambi, Rabu (27/7/2022). (Sumber: Tangkapan layar KOMPAS TV)

JAMBI, KOMPAS.TV - Ketua tim dokter forensik pemeriksa jenazah Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat, Ade Firmansyah, menegaskan bahwa timnya fokus melakukan pemeriksaan di tubuh jenazah sesuai masukan dari keluarga dan pengacara mendiang Brigadir Yoshua atau Brigadir J.

"Sekali pun kami melakukan pemeriksaan secara menyeluruh, autopsi seperti biasa, tentunya kami ada fokus-fokus sesuai masukan dari keluarga dan penasihat hukum (Brigadir Yoshua -red). Nah, itu yang menjadi fokus kami," kata Ade dalam konferensi pers di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sungai Bahar, Jambi, Rabu (27/7/2022).

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) itu juga menjelaskan, pihaknya menerima informasi dan masukan dari keluarga terkait beberapa tanda di tubuh jenazah Brigadir Yoshua yang dicurigai sebagai luka selain luka tembak.

"Didapatkan informasi, masukan dari keluarga bahwa ada beberapa tempat yang diduga atau pun dicurigai keluarga sebagai luka-luka lain selain luka tembak," kata dia.

Baca Juga: Beberkan Pemeriksaan CCTV, Komnas HAM Ungkap Brigadir J Masih Hidup Saat Sampai Duren Tiga!

Ade menambahkan, fokus pemeriksaan jenazah Brigadir Yoshua terletak pada tanda-tanda yang diyakini sebagai luka oleh tim dokter forensik, serta tanda-tanda lain yang diyakini sebagai luka oleh keluarga dan pengacara korban.

"Jadi yang kami periksa terutama tentunya pada luka yang kami yakin sebagai luka, kami harus tahu itu luka apa, dan apakah luka itu terjadi sebelum kematian atau setelah kematain," jelasnya

"Lalu juga pada beberapa tempat yang dinyatakan, informasi yang kami dapatkan dari keluarga dan penasihat hukumnya, ada beberapa tempat yang diduga secara penglihatan umum mereka ada luka, maka di situ menjadi fokus penelitian kami untuk diperiksa," imbuhnya.

Kepala Departemen Dokter Forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) itu menegaskan, pihaknya perlu memastikan bahwa tanda-tanda di tubuh jenazah yang dicurigai pihak keluarga Brigadir Yoshua sebagai luka itu menggunakan pemeriksaan mikroskopik.

"Itu (tanda-tanda di tubuh jenazah -red) tidak mungkin kami periksa secara makroskopik atau dengan penglihatan saja, itu harus menggunakan pemeriksaan mikroskopik," jelas Ade.

Baca Juga: Tim Forensik akan Lakukan Pemeriksaan Mikroskopik atas Sejumlah Dugaan Luka pada Jenazah Brigadir J

Sebelumnya, Ade bercerita bahwa pihaknya telah bertemu dengan keluarga dan kuasa hukum Brigadir Yoshua untuk membangun kepercayaan sebelum proses autopsi.

"Kemarin (Selasa 26/7/2022 -red) pukul 6 sampai 9 malam kami bertemu dengan keluarga untuk membangun hubungan kepercayaan," jelasnya.

Ia menjelaskan kepada keluarga ajudan Irjen Ferdy Sambo itu terkait hal-hal yang bisa diharapkan dan hal-hal yang sulit didapatkan dari autopsi lanjutan tersebut.

Namun, ia memastikan bahwa telah terbina hubungan baik antara tim dokter forensik dengan keluarga dan penasihat hukum Brigadir Yoshua.

Setelah selesainya autopsi pada siang hari ini, tim dokter forensik, kata Ade, juga sudah bertemu keluarga Brigadir Yoshua.

"Kami sudah ketemu dengan keluarga, bahwa ini (autopsi) sudah selesai, kemudian nanti keluarga sudah mendapatkan gambaran tentang apa-apanya di dalam situ, dan sudah kami tunjukkan bahwa kami bekerja secara profesional dan independen," jelas Ade.

Ia menambahkan, tim dokter forensik akan menyampaikan temuan-temuan mereka kepada keluarga Brigadir Yoshua sesuai batasan yang disepakati pada pertemuan sebelumnya.

"Untuk beberapa informasi terkait ini (hasil autopsi -red) tentunya akan kami sampaikan ke keluarga. Tetapi tentunya kami sudah sepakat informasi-informasi sejauh tidak mengganggu jalannya penyidikan," pungkasnya.

Baca Juga: Komnas HAM Ungkap 3 Poin Pemeriksaan Ajudan Irjen Ferdy Sambo, Pastikan Waktu Kematian Brigadir J


 

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU