Menag Yaqut Sebut Ada Banyak Potensi Konflik di Indonesia, Media Sosial Salah Satu Pemicunya
Agama | 27 Juli 2022, 12:40 WIB"Kehidupan beragama di Indonesia juga terpengaruh oleh situasi disrupsi ini," paparnya.
Baca Juga: Banyak Negara Lain Berperang, Menag Yaqut: Alhamdulilah, Tidak Terjadi di Indonesia
Ada Sekelompok Mayarakat Merasa Paling Benar
Menag Yaqut lantas menyebutkan, saat ini dengan adanya revolusi digital mempengaruhi cara beragama.
Ia pun memberi contoh, ada sebagian masyarakat kita yang merasa paling benar sendiri dan kerap menyalahkan.
"Belakangan ini, sebagian orang melakukan interpretasi sendiri dan merasa paling benar, mengklaim kebenaran, dan menyalahkan orang lain," paparnya.
"Ada juga sekelompok orang yang bermasalah dalam komitmen nasional," sambungnya.
Ia pun menyebutkan, masyarakat harus menyikapi kondisi kehidupan beragama ini dengan tepat dan cepat.
Ia lantas mengatakan, moderasi beragama adalah salah satu solusi terbaik saat ini.
Moderasi bergama disebutnya sebagai cara pandang penting untuk menghindari kekerasan dan potensi konflik.
"Kami mengupayakan masyarakat yang memiliki cara pandang dan sikap yang adil dan seimbang, toleran, menghindari kekerasan dan cinta tanah air," paparnya.
Baca Juga: Menag Yaqut kepada Menteri Haji Arab Saudi: Kalau Hanya 5 Liter Air Zamzam, Kurang
International Conference on Religious Moderation (ICROM) 2022 Kementerian Agama adalah acara yang mempertemukan para peneliti bidang keagamaan di Indonesia.
Pada tahun ini, ada 72 peneliti yang terpilih dari pelbagai wilayah di Indoneia dan akan memaparkan masalah-masalah terkait sosial keagamaan terkini yang terkait dunia digital.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV