> >

Besok Komnas HAM Periksa CCTV dan Ponsel, Hari Ini Bharada E Jelaskan Banyak Hal

Hukum | 26 Juli 2022, 19:44 WIB
Choitul Anam (kanan), menyebut Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menjadwalkan pemeriksaan digital forensik dan siber pada Rabu (27/7/20022). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Setelah memeriksa sejumlah ajudan Irjen Ferdy Sambo, Selasa (26/7/2022), Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menjadwalkan pemeriksaan digital forensik dan siber pada Rabu (27/7/20022).

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mengatakan, pemeriksaan digital forensik dan siber tersebut untuk mengetahui rekaman CCTV dan sarana komunikasi.

“Besok kami memeriksa untuk digital forensik dan siber. Hubungannya apa digital forensik? Mengecek semua CCTV,” ucapnya dalam konferensi pers seusai memeriksa enam ajudan Ferdy Sambo dalam Breaking News Kompas TV.

“Apa hubungannya siber? Untuk ngecek semua HP dan komunikasi.”

Rencananya pemeriksaan terkait digital forensik dan siber tersebut akan dimulai pukul 13.00 WIB.

Pemeriksaan terhadap enam ajudan Ferdy Sambo pada hari ini dilakukan sejak pukul 10.00 WIB hingga menjelang Magrib.

Baca Juga: Komnas HAM Ungkap Proses PemeriksaanAjudan Ferdy Sambo: Diminta Menggambar Posisi Saat Kejadian

Choirul mengatakan, dalam pemeriksaan tersebut, Bharada E menjelaskan banyak hal, termasuk soal menembak.

“Sepanjang yang tadi kami periksa, Bharada E menjelaskan banyak hal, salah satunya adalah soal menembak.”

Ia menambahkan, pertanyaan yang diajukan pada para ajudan tersebut sifatnya terbuka, tapi Komnas HAM meminta untuk menjelaskan secara deskriptif.

Itulah yang menurutnya menyebabkan proses pemeriksaan menjadi cukup panjang.

“Makanya ini panjang sekali proses permintaan keterangannya, karena jawabannya, kami minta untuk deskriptif,” kata dia menegaskan.

Meski telah memeriksa sejumlah ajudan, Choirul menyebut pihaknya belum bisa menyimpulkan hasil permintaan keterangan dari mereka.

Sebab, jawaban yang diminta oleh pihaknya deskriptif.

Ia juga menyebut bahwa pertanyaan yang diajukan oleh Komnas HAM berbeda dengan institusi lain atau pihak yang lain.

“Apakah lebih kaya atau lebih miskin pertanyaan itu? Itu masing-masing.”

“Tapi kami punya satu sequence peristiwa, dan satu sequence nilai yang ingin kami bangun, jadi memang berangkat dari sana, kami kembangkan pertanyan-pertanyaannya. Sehingga lebih detail dan lebih kaya. Harusnya demikian,” urainya.

Saat wartawan menanyakan tentang luka yang ada di tubuh Brigadir J atau Brigadir Yosua, Choirul dengan tegas menyebut hal tentang luka sudah usai.

“Luka sayatan dan luka tembak, dan semua cerita soal luka sudah berakhir kemarin, ketika kami menanyakan kepada dokter forensik, dan kami melihat langsung jenazah sebelum diautopsi. Jadi kami tahu persis.”

Baca Juga: 7 Ajudan Ferdy Sambo Dimintai Keterangan, Komnas HAM: Diperiksa Secara Terpisah, Pertanyaan Sama!

“Kami nggak perlu melihat keterangan-keterangan dari mereka-mereka, wong itu jenazahnya sendiri bisa membuktikan dirinya sendiri,” tambah Choirul.

Menurutnya, pihak Komnas HAM melihat langsung kondisi jenazah sebelum diautopsi, termasuk lukanya, struktur luka, dan karakter, bahkan sudut luka.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU