KKB Serang Warga Sipil, Moeldoko: Mereka Takut Kehilangan Pengaruh
Politik | 21 Juli 2022, 23:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Penyerangan warga sipil yang dilakukan teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) merupakan wujud ketakutan dari pencapaian pembangunan Papua.
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menilai teroris KKB sengaja melakukan tindakan destruktif untuk menolak pencapaian pembangunan yang dilakukan pemerintah di Papua.
Dengan pembangunan yang terus berjalan, KKB merasa khawatir pengaruhnya perlahan mulai hilang.
Baca Juga: Tangis Istri dan Anak Iringi Pemulangan Korban Penembakan KKB di Nduga ke Daerah Asal
"KKB takut dengan capaian pembangunan di Papua, takut kehilangan pengaruhnya. Pemerintah sedang bekerja keras membangun kesejahteraan Papua, KKB justru melakukan tindakan kejam terhadap warga tak berdosa," uajr Moeldoko dalam pemaparan media di Jakarta, Kamis (21/7/2022).
Moeldoko menambahkan pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua.
Sejumlah regulasi juga telah diterbitkan agar pembangunan di Bumi Cendrawasih semakin meningkat.
Semisal Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
Baca Juga: Terungkap, Otak Penyerangan KKB yang Membunuh 11 Warga Sipil di Nduga Ternyata Pecatan TNI
Kemudian Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 20 Tahun 2020 tentang Tim Koordinasi Terpadu Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
"Ini bukti pemerintah terus bersungguh-sungguh memerhatikan kesejahteraan masyarakat di wilayah Papua," ujar Moeldoko.
Lebih lanjut Moeldoko memastikan tidak tinggal diam terhadap tindakan keji teroris KKB di Papua dan akan menindak tegas para pelaku dengan penegakan hukum.
Baca Juga: Seorang Pemuka Agama Asli Papua Turut Jadi Korban Aksi Keji Teroris KKB di Nduga
Dalam catatannya periode Maret 2010 hingga Maret 2022, KKB telah melakukan kekerasan sebanyak 226 kali.
Di antaranya adalah pembunuhan, pembakaran fasilitas publik, gedung pemerintah, sekolah, dan rumah warga guna meyebarkan teror kepada masyarakat.
Kemudian sejak April hingga Juli 2022, KKB melakukan kejahatan sebanyak 18 kali dengan korban meninggal 22 orang.
Pada 2018 KKB melakukan pembunuhan terhadap karyawan BUMN Istaka Karya dan pemenggalan terhadap warga sipil.
Baca Juga: Olah TKP Penembakan di Kabupaten Nduga, Egianus Kogoya Pemimpin KKB Diduga Ikut dalam Serangan
Pemerintah, sambung Moeldoko, memastikan tindakan tegas dilakukan untuk teroris KKB dan bukan menyasar kepada pihak lain, terutama warga sipil.
Pemerintah juga meminta kepada masyarkat agar tidak terprovokasi dengan KKB.
"Tindakan tegas hanya terhadap KKB, bukan yang lain. Penegasan ini penting, jangan sampai ada persepsi keliru terhadap tindakan yang diambil aparat keamanan," ujar Moeldoko.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV