> >

Bertemu IMF, Jokowi Sebut Ekonomi Indonesia dalam Kondisi Baik

Peristiwa | 18 Juli 2022, 00:35 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertemu Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) Kristalina Georgieva di Istana Kepesidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu (17/7/2022). (Sumber: Tangkapan layar video YouTube Sekretariat Presiden.)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertemu Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) Kristalina Georgieva di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu (17/7/2022).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut membeberkan hasil pertemuan itu.

Di depan petinggi IMF, Kepala Negara menyampaikan perekonomian Indonesia yang diklaim sedang dalam kondisi baik. 

"Ekonomi Indonesia relatif sedang baik, inflasi sekitar 4,2 persen, pertumbuhan 5,01 persen," kata Airlangga seperti dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.

"Dibanding negara lain kita punya debt to GDP ratio (rasio utang terhadap produk domestik bruto, -red) 42 persen, beberapa negara itu mencapai 100 persen."

Kemudian, lanjut dia, defisit masih sekitar 4 persen dan neraca transaksi berjalan (current account) 0,5 persen serta neraca perdagangan (balance of trade) selama 26 bulan terus positif.

Selain itu, Airlangga menyebut, Indonesia punya cadangan devisa (foreign reserve) sebesar USD135 miliar.

Baca Juga: IMF Puji Indonesia Tahan Banting, Sarankan Dua Hal Hadapi Pasca Pandemi dan Konflik Geopolitik

"Situasi domestik kita relatif baik karena Indonesia potensi dari resesinya dibanding berbaga negara lain relatif sangat kecil yaitu sekitar 3 persen," ujarnya. 

Meski demikian, Airlangga menyebut pemerintah berharap IMF akan terus mendukung dan memberikan narasi positif terhadap perekonomian Indonesia, terutama dalam menghadapi krisis global.

"Karena kita sangat mengkhawatirkan dengan kondisi inflasi yang sedang naik di berbagai negara, tingkat suku bunga akan memasuki rezim baru yakni kenaikan tingkat suku bunga global dan tentu sangat mempengaruh terhadap investasi yang sangat dibutuhkan Indonesia," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi, kata Airlangga, juga membahas penanganan Covid-19 di tanah air. 

"Bahwa penanganan kita dosis pertama sudah lebih dari 90 persen, dosis kedua lebih dari 80 persen, Indonesia menjadi salah satu negara yang penanganan Covid dan pemulihan ekonominya berjalan sejalan," ungkapnya.

Selain Kristalina Georgieva, delegasi IMF yang turut hadir di pertemuan tersebut di antaranya Direktur Departemen Asia dan Pasifik IMF Krishna Srinivasan dan Representatif Senior IMF untuk Indonesia James Walsh.

Baca Juga: [FULL] Sri Mulyani soal Isi Pertemuan Jokowi dengan IMF, dari G20 hingga Kinerja Ekonomi Indonesia

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU