Keluarga Brigadir J Minta Pertolongan Presiden Jokowi dan Kapolri: Tolong Kami, Orang Kecil Ini
Hukum | 15 Juli 2022, 15:41 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo diminta untuk memberi perhatian serius terhadap kasus Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat yang tewas di kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.
Pasalnya, pada tubuh Brigadir J juga terdapat bekas kekerasan hingga luka sayat.
Keterangan itu disampaikan oleh Rohani Simanjuntak, Bibi dari Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat, Jumat (15/7/2022).
“Ternyata ada kayak perlawanan, bahkan kayak sayatan-sayatan luka-luka benda tajam, itulah yang kami temukan di bagian badan anak kami,” ucap Rohani Simanjuntak pada program Pop News di Kompas TV.
Baca Juga: Pesan Irjen Napoleon ke Polri soal Brigadir J Tewas: Jujur, Katakan Apa Adanya
“Kami dari pihak keluarga kami minta kepada bapak Kapolri bahkan kalau bisa Bapak Jokowi presiden tolong kami diperhatikan, orang kecil ini,” tambahnya.
Sebelumnya seperti diberitakan KOMPAS.TV, baku tembak terjadi antara Brigadir J dan Bharada E di rumah Kadiv Propam.
Brigadir J disebut tewas dalam insiden baku tembak dengan rekannya, Bharada E.
Baku tembak itu disebut terjadi karena dipicu aksi pelecehan yang diduga dilakukan oleh Brigadir J terhadap istri Irjen Ferdy Sambo di kamarnya.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, Istri Kadiv Propam berteriak karena Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat memasuki kamar pribadinya.
Bukan hanya itu, Brigadir J diduga berusaha melecehkan istri Kadiv Propam dengan todongan senjata.
Baca Juga: Ayah Brigadir J: Kalau Enggak Dipanggil, Mana Mungkin Dia Datang ke Kamar
Akibat teriakan itu, Bharada E yang merupakan ajudan Kadiv Propam mendengar dan bertanya kepada Brigadir J.
“Ibu berteriak minta tolong, akibat teriakan tersebut Brigadir J panik, dan keluar dari kamar, kemudian mendengar teriakan dari Ibu, maka Bharada E yang saat itu berada di lantai atas menghampiri,” kata Ramadhan.
Ramadhan menuturkan posisi Bharada E dengan Brigadir J berjarak 10 meter. Bharada E yang berada di lantai atas, bertanya ada apa ke Brigadir J, namun direspons dengan tembakan.
“Akibat tembakan tersebut, terjadilah saling tembak dan berakibat Brigadir J meninggal dunia,” ujar Ramadhan.
Dari hasil olah TKP, Ramadhan mengungkapkan ada 7 proyektil yang dikeluarkan dari Brigadir J dan 5 proyektil dari Bharada E.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV