> >

Dewan Minta Mabes Polri Ambil Alih Penyelidikan Kasus Polisi Baku Tembak, Agar Tidak 'Ewuh Pekewuh'

Sapa indonesia | 13 Juli 2022, 20:53 WIB
Kolase foto. Pemakaman Brigadir J (kiri) di kampung halamannya di Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, Senin (11/7/2022). Brigadir J tewas ditembak Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7/2022). (Sumber: TribunJambi.com Aryo Tondang/Dok. Keluarga)

Trimedya menyebut, bagi masyarakat, kasus ini harus diusut tuntas.

Dalam rangka mengusut tuntas kasus ini, ajakan Kapolri agar Komnas HAM bergabung dalam tim, merupakan sesuatu yang baik.

Menurutnya, hal Itu menunjukkan bahwa Kapolri terbuka, dan tidak ada niat untuk melindungi siapa pun.

“Nah, masuklah Komnas HAM, supaya tidak hanya dari institusi Polri.”

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, mengatakan hal itu dalam dialog yang sama.

“Kami belum mendapatkan informasi resmi, itu yang pertama,” kata Anam.

Yang kedua, lanjut dia, pihaknya mengapresiasi spirit keterbukaan dari Kapolri untuk penyelidikan kasus yang menewaskan Brigadir J atau Brigadir Yosua tersebut.

“Namun demikian, terkait tim khusus ini, kami belum mendapat informasi secara resmi, bagaimana mekanismenya, apa dan di mana Komnas HAM.”

Ia menegaskan, terkait ajakan Kapolri soal tim tersebut, pihaknya belum mendapatkan informasi yang komprehensif dan resmi, apa dan bagaimana posisi masing-masing dan sebagainya.

“Kami kepingin tahu, sebenarnya secara resmi, dari teman-teman kepolisian ini bagaimana?”

“Bahwa kita menyambut baik spiritnya Pak Kapolri untukmembuka kasus ini secara terbuka dan akuntabel, baik mengajak kami atau tidak, itu nomor dua. Yang pertama soal akuntabilitas dan transparansi,” urainya.

Anam juga menyebut bahwa Komnas HAM memantau perkembangan kasus ini, termasuk berbagai dinamika yang dilaporkan kepada publik oleh kepolisian.

Baca Juga: Polri Soal Pemeriksaan CCTV di Rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo: Tunggu Tim Bekerja

Bagian pemantauan dan penyelidikan Komnas HAM, kata dia, sudah memantau sejak dini, bahkan sebelum Kapolri mengumumkan adanya tim khusus ini.

Pihaknya juga mengumpulkan semua informasi, khususnya dari media dan sosial media, termasuk karakter luka dan sebagainya.

“Ketika Pak Kapolri mengumumkan itu, tadi siang kami berkomunikasi dengan Pak Irwasum, salah satu penanggung jawab di tim khusus ini, tapi memang belum sampai detail karena beliau mau rapat.”

Pihaknya, lanjut Anam, sedang mengatur waktu untuk minta penjelasan mengenai kontribusi Komnas HAM dalam pengungkapan kasus ini.

“Sehingga ekspektasi, harapan dari Pak Presiden, Pak Kapolri itu, apakah keberadaan komnas secara langsung di tim itu ataukah di luar dengan cara kerja yang men-support.”

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU