> >

Pengamat: Zulkifli Hasan Tak Pantas Kampanye Anak Sambil Bagi Minyak Goreng

Politik | 13 Juli 2022, 06:52 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau minyak goreng curah di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (23/6/2022). (Sumber: Kompas.id/MACHRADIN WAHYUDI RITONGA)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dikritik beberapa pihak karena kedapatan mengampanyekan anaknya sembari membagikan minyak goreng di Bandar Lampung pekan lalu.

Pengamat menilai, meski kampanye dilakukan saat acara partai, Zulkifli Hasan dianggap mencampuradukkan tugas negara dan kepentingan politik yang seharusnya tak pantas.

Pengamat politik dari Nasakom Pratama Institute Ari Junaedi mengatakan Zulkifli tak bisa membedakan mana tugas negara dan kepentingan partai.

"Menurut saya cara yang dilakukan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang membagikan minyak goreng curah berlabel Minyakita sangat tidak elok dan tidak pantas," tuturnya dikutip dari Kompas.com, Rabu (12/7/2022).

Baca Juga: Pengamat Pertanyakan Asal-usul Minyak Goreng yang Dibagikan Zulkifli Hasan saat Kampanyekan Anaknya

"Alih-alih menjalankan tugas kementerian yang disematkan Jokowi untuk membereskan kisruh dan amburadulnya ketersedian minyak goreng di pasaran, justru Zulkifli Hasan tidak bisa membedakan mana domain tugas negara dan domain kepentingan partai," lanjutnya.

Senada, Pengamat Lima Indonesia Ray Rangkuti juga menyebut tindakan Zulkifli Hasan sebagai sesuatu yang kurang patut.

Zulhas dianggap mengajak masyarakat memilih anaknya karena bantuan materilnya.

"Karena hal itu seperti mengajak masyarakat memilih seseorang karena bantuan-bantuan materilnya, bukan karena visi, misi dan komitmen politik antara pemilih dengan yang dipilih. Ini bukan pendidikan politik yang baik," tutur Ray dalam laporan Kompas TV, Selasa (11/7) kemarin.

Ray juga memberikan saran kepada Bawaslu untuk bisa bekerja dengan melihat dua ranah isu dari tindakan yang dilakukan Zulhas.

Baca Juga: Demokrat: Perbuatan Zulkifli Hasan untuk Anaknya Sama dengan yang Dilakukan Jokowi

"Nyata-nyata ajakan untuk memilih itu dimaksudkan untuk pemilu atau pilkada 2024 yang akan datang," jelas Ray.

"Pertama, apakah ada kampanye terselubung atau kampanye tidak pada waktunya. Dua, apakah ada praktek politik uang di dalamnya," ujar Ray.

"Bawaslu sudah semestinya melihat hal ini sebagai bagian dari aktivitas pemilu. Dan karena itu, diharapkan bisa bertindak memeriksa kegiatan ini, apakah termasuk pelanggaran pemilu atau tidak."

Sebelumnya diberitakan Partai Amanat Nasional (PAN) menjelaskan tindakan Zulhas saat mempromosikan anaknya, Futri Zulya Savitri ketika momen pembagian minyak goreng merupakan acara dari partai.

Diketahui Futri Zulya Savitri merupakan pengurus DPP PAN dan calon legislatif PAN Dapil Lampung 1.

Kunjungan Zulhas dalam acara tersebut disorot karena mewakili dua kepentingan sekaligus yakni sebagai Mendag dan Ketua Umum PAN yang tengah kampanye.

Baca Juga: Zulkifli Hasan Diingatkan Jokowi agar Tak Kampanye, PAN: Ya Enggak Apa-apa

Penulis : Danang Suryo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas.com


TERBARU