Pengamat Ungkap Nama-Nama Cawapres untuk Dampingi 3 Kandidat Capres, Sosok Ini Punya Pemilih Besar
Rumah pemilu | 8 Juli 2022, 09:42 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengungkap nama-nama yang lebih cocok menjadi calon wakil presiden (cawapres) pada pemilihan presiden atau Pilpres 2024 mendatang.
Menurut Pangi, tidak semua nama yang muncul dalam survei cocok dijadikan sebagai calon presiden atau capres, tetapi bisa jadi cawapres.
Baca Juga: Presiden Jokowi di Hari Bhayangkara: Fungsi Kamtibnas di Pilpres 2024 Harus Berjalan dengan Baik
Pangi menyebutkan saat ini, ada tiga nama besar yang selalu disebut-sebut sebagai capres pada Pilpres 2024 yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.
Sedangkan nama-nama yang lebih cocok menjadi cawapres, kata Pangi, yaitu ada Ridwan Kamil, Sandiaga Salahuddin Uno, Erick Thohir, Khofifah Indar Parawansa, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Pangi mengatakan bahwa pemilihan kombinasi capres dan cawapres bergantung pada banyak hal.
Selain kecocokan di antara para pasangan tersebut, target ikut jadi penentu. Misalnya, bila butuh calon wakil presiden yang memiliki latar belakang pengusaha, ada nama Sandiaga Uno dan Erick Thohir.
Baca Juga: Soal Nama Cawapres untuk Prabowo di Pilpres 2024, Gerindra: Tunggu Akhir Juli
"Bila perlu calon berlatar belakang nonsipil, bisa dicari nama yang berlatar belakang militer agar jadi pasangan sipil-militer," kata Pangi melalui keterangannya yang dikutip pada Jumat (8/7/2022).
Kemudian, Pangi menyebut, jika yang dibutuhkan adalah calon wakil presiden yang berlatar belakang kepala daerah dengan jumlah pemilih besar, ada nama Ridwan Kamil.
"Kalau mereka ingin mencari calon wakil presiden yang terbesar elektoral penduduknya, tentunya Pak Ridwan Kamil," ucap Pangi.
"Karena Jawa Barat kan representasi penduduk yang termasuk jumlahnya terbesar."
Baca Juga: PKB Sebut Cak Imin Masuk Daftar Cawapres untuk Dampingi Prabowo di Pilpres 2024
Lebih lanjut, ia menuturkan, misalnya bila pada pilpres nanti pasangan Anies Baswedan dan Ridwan Kamil bertarung melawan pasangan Ganjar Pranowo dan Sandiaga Uno, hasil survei CiGMark menunjukkan pemilih lebih banyak mendukung Anies dan Kang Emil .
Adapun persentasenya untuk pemilih Anies dan Kang Emil yaitu 40,3 persen. Sementara Ganjar dan Sandi hanya dipilih oleh 36,1 persen pendukung.
Saat dipasangkan dengan Prabowo Subianto, Kang Emil juga tersurvei mampu membantu mendulang suara.
Itu terjadi bila kombinasi pasangan calon presiden dan calon wakil presidennya adalah Prabowo Subianto-Ridwan Kamil, dan Ganjar Pranowo-Erick Thohir.
Baca Juga: Golkar: Mustahil Tinggalkan KIB untuk Berkoalisi dengan Demokrat di Pilpres 2024
Dengan kombinasi itu, pemilih yang mendukung Prabowo-Ridwan Kamil sebanyak 44,3 persen. Sementara Ganjar-Erick sebanyak 33,2 persen.
Tidak hanya itu, dengan kombinasi pasangan Prabowo-Ridwan Kamil, dan Ganjar Pranowo-Anies Baswedan, pasangan pertama unggul 40,6 persen lawan 37,9 persen.
Sementara bila Prabowo-Ridwan Kamil melawan Anies-Ganjar Pranowo, pasangan pertama unggul 39,4 persen lawan 36,7 persen.
Bila pilihan yang tersedia nanti Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil, dan Prabowo-Anies Baswedan, Ganjar dan Kang Emil unggul 42,7 persen lawan 37 persen.
Baca Juga: Demi Menangi Pilpres, Airlangga Instruksikan Golkar Kerja Sama dengan PAN dan PPP hingga Akar Rumput
Pangi menilai menguatnya nama Ridwan Kamil terjadi karena belum lama ini gubernur Jawa Barat itu dibicarakan oleh banyak orang dan masuk ke berbagai media massa.
Meski pemberitaannya adalah mengenai duka kehilangan putranya, namun jangkauannya sangat luas hingga membuatnya sangat dikenal publik.
Berita tersebut tidak hanya diwartakan di Bandung dan Jakarta. Media massa lokal, nasional maupun internasional, ikut memberitakan.
Karena itu, nama Kang Emil sampai ke ruang-ruang diskusi dan pembicaraan masyarakat di berbagai lapisan. Tidak terkecuali media sosial.
Baca Juga: Ditanya Akan Maju Kembali di Pilpres 2024, Sandiaga: Saya Dibesarkan Gerindra dan Prabowo
"Termasuk mungkin bagaimana (pengaruh) sentimen publik terhadap Ridwan Kamil meningkat karena ada nilai-nilai agama, nilai humanisme, dan seterusnya," kata Pangi.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV