Jokowi Gunakan Survei Litbang Kompas Ingatkan Polri: 28,6 Persen Tindakan Polri Belum Presisi
Peristiwa | 5 Juli 2022, 11:45 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo mengingatkan Polri bahwa berdasarkan hasil survei Litbang Kompas, ada 28,6 persen yang menyatakan institusi kepolisian belum sesuai dengan visi presisi.
Dalam upacara peringatan ke-76 Hari Bhayangkara, Presiden Jokowi pun meminta Polri bekerja dengan hati-hati dan presisi.
“Survei terbaru Kompas kemarin saya melihat 58,3 persen responden menyatakan tindakan Polri sudah sesuai dengan visi presisi. Tapi ingat ada 28,6 persen menyatakan belum selesai,” ucap Jokowi, Selasa (5/7/2022).
“Selain membaca survei, Saya juga terus mengikuti pemberitaan di media konvensional dan media sosial. Setiap kecerobohan apapun di lapangan, sekecil apapun itu bisa merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri. Oleh karena itu bekerjalah dengan hati-hati, bekerjalah dengan presisi.”
Baca Juga: Jokowi Anugerahkan Bintang Bhayangkara Nararya untuk 3 Anggota Polri Ini
Presiden Jokowi lebih lanjut juga meminta Polri untuk selalu siaga dalam penanggulangan Covid-19.
“Pandemi covid 19 masih perlu penanganan yang serius,” ujarnya.
Selanjutnya, bekas Wali Kota Solo ini juga meminta Polri untuk mewaspadai ketidakpastian global, krisis energi, krisis pangan dan krisis keuangan.
“Oleh sebab itu, Polri harus memastikan Kamtibmas agar kita lebih kokoh dalam menghadapi tantangan-tantangan ini,” katanya.
Di samping itu, Presiden Jokowi mengatakan Polri juga harus semakin siap dalam menghadapi ancaman kejahatan berbasis teknologi terbaru.
Baca Juga: Jokowi Minta Polri Jaga Kepercayaan Rakyat: Bekerjalah dengan Presisi!
“Polri harus lebih maju dibandingkan pelaku kejahatan. Polri harus terus berinovasi dan meningkatkan penguasaan teknologi,” ucap Presiden Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga mengatakan banyak agenda nasional yang harus didukung oleh Polri.
“Pertama, pembangunan ibu kota negara. Pindah ibu kota adalah pindah cara kerja untuk membangun motor kemajuan indonesia ke depan, Polri harus mengawal agar dapat berjalan lancar dan tepat waktu,” ujarnya.
“Yang kedua, agenda G20 yang sudah berlangsung dan harus terus dikawal, puncaknya nanti adalah KTT G20 di bulan November di Bali yang akan dihadiri oleh para kepala negara anggota-anggota G20.”
Tidak hanya kedua agenda tersebut, Presiden Jokowi juga meminta Polri mengantisipasi agenda Pemilu 2024 yang dilakukan secara serentak.
Baca Juga: PPATK Sebut Kasus Dana Kemanusiaan ACT Diduga Terkait dengan Aktivitas Terlarang, Polri Mulai Usut
“Yang ketiga agenda besar demokrasi Pileg, Pilpres dan Pilkada serentak tahun 2024 harus diantisipasi dengan baik. berikan dukungan Kamtibmas secara maksimal agar pesta demokrasi ini bisa berjalan dengan baik,” kata Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi berharap polri terus berinovasi, semakin adaptif, responsif, dan bertransformasi menjadi institusi modern dan bersinergi dengan TNI, kementerian dan lembaga-lembaga dalam menjalankan tugasnya.
“Saya perlu mengingatkan rasa keadilan dan kemanfaatan hukum harus dirasakan oleh rakyat, harus dirasakan oleh masyarakat. polri harus mengedepankan upaya pencegahan dalam menjaga kamtibmas,” ucap Jokowi.
“Lakukan berbagai tindakan pemolisian dengan humanis namun tegas ketika diperlukan. Jadikan penegakan hukum sebagai upaya terakhir, harus taat prosedur dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.”
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV