9 Ciri Strict Parents, Minim Kasih Sayang hingga Kerap Permalukan Anak
Sosial | 3 Juli 2022, 16:51 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Melansir dari Gramedia, dalam ilmu psikologi, strict parents adalah orang tua yang memiliki standar tinggi serta sering kali menuntut anaknya.
Sosok strict parents dengan sifat otoriter bisa ditandai dengan perilaku yang dingin, tidak responsif, maupun cenderung tidak suportif kepada anaknya.
Peraturan yang dibuat oleh strict parents pun dibuat dengan sewenang-wenang serta sangat ketat.
Berikut ini ciri-ciri orang tua yang dapat dikatakan sebagai strict parents:
1. Minim memberikan kasih sayang
Orang tua yang terlihat dingin, jauh dari anak-anak, serta kasar, adalah ciri-ciri dari strict parents yang cenderung minim memberikan kasih sayang.
Tidak jarang pula, strict parents bahkan berteriak pada anak serta jarang memberi dukungan maupun pujian.
Hal ini dikarenakan, strict parents lebih mementingkan disiplin terhadap anak daripada kesenangan dalam pola pengasuhan anaknya.
2. Memberikan tuntutan, tetapi tidak bersikap responsif
Sifat khas yang dimiliki oleh strict parents ialah otoriter. Sehingga, strict parents sering memberikan banyak peraturan dan tuntutan kepada anak.
Bahkan, peraturan yang diterapkan tersebut berdampak pada setiap aspek yang ada dalam hidup anak, baik ketika anak di rumah maupun di tempat umum.
Peraturan-peraturan yang diterapkan oleh strict parents, pada umumnya merupakan peraturan tidak tertulis dan beberapa bahkan tidak menyampaikan peraturan tersebut kepada sang anak.
Daripada memberitahu anak, strict parents lebih mengharapkan anaknya dapat paham dan mengerti peraturan tersebut tanpa diberi tahu.
Baca Juga: ITAGI Ingatkan Orang Tua Anak Usia 6-11 Tahun Lengkapi Imunisasi sebelum Terima Vaksin Covid-19
3. Memiliki banyak aturan dan berlebihan
Ciri khas dari strict parents ialah menerapkan banyak peraturan pada anak dan peraturan tersebut dinilai berlebihan bagi kebanyakan orang.
Contohnya seperti pembatasan jam keluar atau menyusun kegiatan khusus yang harus dilakukan oleh anak usai pulang sekolah dan lain sebagainya.
Kondisi tersebut, akan membuat anak merasa terkekang. Sebab anak dituntut untuk mampu dan harus mengikuti segala aturan yang dibuat oleh orang tuanya.
Akan lebih baik, apabila orang tua hanya menerapkan sedikit peraturan, tetapi peraturan-peraturan tersebut konsisten diterapkan kepada anak.
4. Tak jarang memberikan hukuman fisik
Strict parents umumnya tidak akan segan memberikan hukuman fisik pada anak, ketika sang anak dianggap telah melanggar peraturan yang dibuat.
Hukuman fisik yang diberikan bisa beragam, mulai dari pukulan, menarik telinga dan lain sebagainya. Pada umumnya, hukuman fisik akan diberikan ketika anak tidak mampu memenuhi ekspektasi atau mematuhi aturan strict parents.
Baca Juga: Kemenkes Ingatkan Orang Tua Anak Usia 6-11 Tahun Lengkapi Imunisasi Sebelum Terima Vaksin Covid-19
5. Tidak membiarkan sang anak memilih
Strict parents dengan sifat otoriter biasanya tidak membiarkan anak untuk memilih maupun memberikan pilihan pada anak.
Keputusan yang diberikan kepada anak, umumnya adalah keputusan yang tidak bisa diganggu gugat. Selain itu, orang tua yang strict atau ketat juga tidak akan mendengarkan opini anak mengenai peraturan-peraturan tersebut.
6. Tidak percaya pada anak
Orang tua yang memiliki gaya pengasuhan strict serta otoriter, umumnya cenderung tidak mampu memercayai anaknya, sehingga anak pun tidak diberikan peluang untuk membuat keputusannya sendiri.
Strict parents tidak memberikan kesempatan kepada anak untuk membuktikan bahwa ia mampu dan bisa membuat keputusan yang baik dengan pendapat dan opininya sendiri.
Baca Juga: Orang Tua, Lakukan Hal Ini agar Anak Terhindar dari Pelecehan Seksual
7. Kerap mempermalukan anak
Strict parents umumnya tidak pandang bulu. Mereka akan memperingatkan anak ketika anak melakukan hal yang salah.
Selain itu, orang tua yang strict juga dianggap kerap mempermalukan anak di depan umum, dengan tujuan agar anak selalu mematuhi peraturan yang mereka buat.
Alih-alih memberikan dukungan agar rasa percaya diri anak meningkat, strict parents justru mempermalukan anak sebagai suatu cara yang dianggap mampu memberikan motivasi pada anak dan mendorongnya menjadi sosok lebih baik.
Akan tetapi, harapan tersebut tentu akan berbanding terbalik dengan hasil, sebab anak akan merasa minder untuk melakukan sesuatu karena takut dibentak atau dipermalukan di depan umum.
8. Tidak memberikan waktu luang untuk anak
Ciri lainnya strict parents ialah tidak memberikan waktu luang kepada anaknya. Contohnya, orang tua akan meminta anak untuk melakukan hal-hal atau tugas yang sulit.
Akan tetapi, orang tua tidak mau memberikan waktu luangnya untuk membantu anak mengerjakan tugas tersebut. Sehingga, anak pun akan merasa kesepian serta kesulitan, ketika ia mendapatkan tugas yang membebaninya.
Baca Juga: Kejahatan Seksual Bermodus Grooming Sasar Anak-anak, Begini Saran KOWANI untuk Orang Tua
9. Enggan memberikan penjelasan kepada anak
Orang tua dengan gaya asuh strict biasanya ingin anaknya untuk mampu bersikap baik serta mampu memahami peraturan tidak tertulis yang mereka terapkan.
Akan tetapi, strict parents enggan menjelaskan mengenai peraturan tersebut atau menjelaskan kepada anak tentang alasan mereka menerapkan peraturan tersebut.
Melalui buku berjudul “Psikologi Perkembangan Anak”, Maya S menyarankan anak-anak dengan strict parents, untuk memahami keinginan orang tua dan mencoba menghindari segala perdebatan.
Menurut dia, meskipun strict parents adalah sosok yang keras dan tidak pernah atau jarang menunjukkan kasih sayang, tetapi mereka tetap sayang dan menginginkan yang terbaik untuk anaknya.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV