Pendanaan Pendidikan Tinggi di Indonesia Kalah dari India, Begini Penjelasan Nadiem
Update | 28 Juni 2022, 06:10 WIBPihaknya akan mendorong PTNBH untuk membuat dana abadinya sendiri.
“Kenapa cuma PTNBH yang bisa mendapatkan ini? Karena hanya PTNBH yang punya secara regulasi, kemampuan dan hak untuk mengelola aset finansial secara independen.”
Oleh sebab itu, ia mengimbau agar perguruan tinggi negeri segera bertransformasi ke PTNBH.
Nantinya, kenaikan jumlah dana abadi setiap PTNBH akan digunakan sebagai basis pembagian bunga.
“Kita akan lihat PTNBH yang punya dana abadi, seperti apa peningkatannya dari tahun ke tahun, dan kinerja dari tahun ke tahun.”
Berdasarkan hal itu, akan dialokasikan bunga dari anggaran sebesar Rp7 triliun tadi, agar PTNBH memiliki dana abadi secara mandiri, sekaligus belajar mengelola dana abadi.
Sebagai langkah awal, kata Nadiem, setiap PTNBH pasti harus memiliki dana abadi masing-masing, dan setiap tahunnya dia akan mendapatkan donasi dari alumni, dari industri, kerja sama internasional.
“Itu akan menjadi penambahan dari dana abadinya.”
“Saat ini sumber utama pendapatan PTNBH adalah cuma dua hal, dari pemerintah atau mahasiswa,” ucapnya.
Nadim menyebut dirinya ingin setiap rektor memikirkan bagaimana caranya mendapatkan anggaran dari alumni, dari pemain filantropi, bagaimana caranya mengusung kerja sama internasional, dan kegiatan komersial lainnya.
Anggaran itulah yang nantinya akan digunakan untuk menggaji dosen non-PNS, membeli reserach laboratorium yang lebih mutakhir, ekspansi program-progam beasiswa, dan sebagainya.
Sementara, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, dana pendidikan yang dimandatkan konstitusi hanya 2 persen dari anggaran. Dengan besaran anggaran tersebut terdapat berbagai pilihan kebijakan untuk strategi Indonesia memperbaiki kualitas pendidikan.
Menurut Sri, ide yang didukungnya adalah bagaimana perguruan tinggi memiliki kemandirian finansial. Sebab, dari yang dilihatnya di berbagai interaksi, kemandirian finansial sangat penting.
“Dan itu selalu dijadikan salah satu indikator penting untuk bisa meningkatkan kualitas perguruan tinggi itu sebagai world class university.”
Baca Juga: Nadiem Makarim Dorong Setiap Rektor PTNBH Mulai Cari Dana Abadi Sendiri, Ini Alasannya
Oleh karena itu, lanjut dia, saat Presiden Joko Widodo menanyakan bagaimana caranya mendukung pendidikan, Sri Mulyani menyarankan agar memberikan dana abadi perguruan tinggi.
“Sebagai Menteri Keuangan, saya bertanggung jawab untuk merealisasi janji presiden yaitu mengenai anggaran abadi untuk perguruan tinggi, maka lahirlah itu anggaran abadi perguruan tinggi.”
Poinnya, lanjut Sri, adalah pemerintah sangat concern terhadap kualitas dan aktivitas perguruan tinggi yang benar-benar memikirkan bagaimana mengimprovisasi kualitas SDM Indonesia.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV