Demokrat Tegaskan Bukan Parpol Jualan Slogan Pancasila tapi Kekalkan Polarisasi
Politik | 27 Juni 2022, 09:08 WIBOleh karena itu, lanjut Herzaky, Partai Demokrat akan memilih berkoalisi dengan parpol yang bakal mengeluarkan kebijakan-kebijakan berpihak kepada rakyat.
“Berupaya agar harga sembako terjangkau, harganya stabil dan stok tersedia, kemiskinan berkurang drastis, dan pengangguran berkurang drastis,” ucap Herzaky.
“Parpol-parpol yang memperjuangkan perubahan dan perbaikan nasib rakyat di 2024-2029.”
Baca Juga: Andi Mallarangeng Jawab PDIP soal Tolak Koalisi dengan Demokrat: Tidak Ada Masalah
Ditambah lagi ketika Pak SBY menjadi presiden di tahun 2004-2014, kata dia, prioritas Demokrat jelas. Bela rakyat kecil, perjuangkan hak-hak dan aspirasi rakyat.
“Rakyat tidak perlu antre minyak goreng. Harga sembako juga terjangkau dan stabil, tidak naik drastis seperti situasi yang rakyat hadapi enam bulan ini,” ucap Herzaky.
Selain itu, kata Herzaky, kemiskinan turun drastis, penduduk miskin berkurang hampir 9 juta.
“Pemerintahan SBY diwarisi 36 jutaan penduduk miskin dari Presiden Megawati. Setelah sepuluh tahun memimpin, SBY mewariskan tinggal 27 jutaan penduduk miskin ke pemerintahan Jokowi. Ada pengurangan sangat signifikan,” ucap Herzaky.
Baca Juga: PDIP Tolak Koalisi, Demokrat: Partai Kita Pro Rakyat, Bukan Partai yang Eksploitasi Wong Cilik
“Sedangkan 5 tahun era Jokowi memimpin, angkanya berkisar 24-26 juta. Hampir tidak ada pengurangan dari era SBY. Bahkan, setelah pandemi, di periode kedua, malah sempat naik lagi ke 28 juta, dan sekarang 26 juta.”
Begitu pula dengan pengangguran, menurutnya 10 tahun pemerintahan SBY, pengangguran turun 3 jutaan.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV