Jusuf Kalla Pamer Masjid di Indonesia: 90 Persen Milik Masyarakat, 10 Persen Milik Negara
Agama | 23 Juni 2022, 13:43 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Perwakilan duta besar negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan ASEAN mendapat penjelasan mengenai peran organisasi Dewan Masjid Indonesia yang memayungi 800 ribu masjid.
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla mengatakan 90 persen dari 800 ribu masjid itu dimiliki oleh masyarakat umum. Sisanya, dimiliki pemerintah atau masjid milik negara.
"Kehadiran ribuan masjid dapat mendorong masyarakat agar menjadi lebih baik," kata Kalla dalam rangkaian Milad ke-50 DMI di Jakarta. Bahkan, kata Kalla, Raja Salman saat berkunjung Maret 2018 lalu terkejut mendengar jumlah masjid di Indonesia.
Menurut Kalla, masjid yang sebagian besar dimiliki masyarakat membuat keberadaannya independen. Sedangkan, sepuluh persen dari jumlah masjid yang milik pemerintah membuat berbagai kegiatan satu di antaranya pelatihan juru dakwah (dai) bagi jamaahnya.
Kalla juga menjelaskan mengenai pengaruh lima hari kerja di Indonesia yang secara tidak langsung berdampak pada eksistensi masjid. "Dampaknya, salat Jumat berlangsung pada hari kerja," kata Kalla dikutip Antara, Kamis (23/06/2022). "Konsekuensinya masjid ada di mana-mana, di kantor, di sekolah, di SPBU. Ini berbeda dari negara-negara Islam lainnya yang pada setiap Jumat sebagai hari libur kerja."
JK pun mengajak masjid-masjid untuk dijadikan pusat pendidikan selain pusat dakwah.
Baca Juga: SBY Bertemu JK di Cikeas, Partai Demokrat :Bertukar Pandangan Menyangkut Masa Depan Bangsa
Masjid Harus Diatur
Kendati demikian, Kalla menekankan perlunya penataan akustik pengeras suara.
Suara adzan, khutbah, maupun ceramah yang biasa didengarkan dari masjid-masjid, akustiknya harus diatur sedemikian rupa agar terdengar indah, syahdu dan tidak saling bertabrakan.
"Perlu ada aturan tentang penataan pengeras suara masjid yang baik. Jadi akustik masjid-masjid penting," ujarnya.
Selain itu, organisasi yang dipimpinnya memiliki program unggulan, mulai dari penanganan program bersih masjid, kesehatan berbasis masjid, hingga program khusus untuk membuat arsitektur masjid.
Kalla juga mendorong pengurus masjid memainkan peran dengan menggalakkan wakaf dan zakat untuk memajukan ekonomi umat.
Wakaf dan zakat penting bagi kesejahteraan dan pemberdayaan ekonomi dan madrasah atau sekolah untuk pencerahan sosiokultural.
"Kami akan membangun kolaborasi untuk melaksanakan tiga hal, yakni masjid, wakaf dan madrasah untuk menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran umat. Mari kita makmurkan masjid dan dimakmurkan masjid," kata dia.
Baca Juga: Jusuf Kalla Terima Penghargaan dari Pemerintah Jepang, Diserahkan Langsung oleh Kaisar Naruhito
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Purwanto
Sumber : ANTARA