Peneliti Litbang Kompas: Survei Elektabilitas Capres Tunjukkan Pemilih Utamakan Figur, Alarm Partai
Politik | 23 Juni 2022, 05:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Peneliti Litbang Kompas Eren Marsyukrilla mengatakan, hasil survei elektabilitas calon presiden (capres) Litbang Kompas periode Juni 2022 menunjukkan bahwa pilihan publik sudah menguat pada tiga figur potensial capres, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.
Mengerucutnya nama potensial capres kepada tiga tokoh tersebut, kata Eren, membuktikan bahwa pilihan publik sudah menguat pada figur atau sosok yang ditunjukkan oleh para bakal capres ini.
"Pemilih kita kondisinya saat ini memang sudah sangat loyal terhadap sosok capres," kata Eren dalam program Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Rabu (22/6/2022).
Baca Juga: Survei Litbang Kompas: Figur Prabowo, Ganjar, dan Anies Masih Mengikat Loyalitas Pemilih
Ia menambahkan, para responden bahkan tidak terlalu memperhatikan partai politik (parpol) yang mengusung tokoh potensial capres tersebut.
"Dalam konteks pengusungan partai, orang sudah tidak terlalu memperhatikan dia (tokoh potensial capres -red) mau diusung partai apa," ungkapnya.
Eren menjelaskan, survei Litbang Kompas ini juga menunjukkan bahwa penurunan suara pemilih lebih besar kepada parpol yang mengusung calon yang tidak disukai pemilih, daripada kepada tokoh yang didukung oleh parpol yang tidak mereka sukai.
"Ketika parpol mengusung capres yang tidak disukai pemilih, potensi tergerusnya suara dari partai yang diusung sampai 30 persen," terangnya.
Sedangkan apabila tokoh potensial capres yang mereka sukai didukung oleh parpol yang tidak mereka sukai, suara pemilih turun lima hingga 15 persen.
"Nah ini menjadi alarm, hati-hati partai mengusung calon presiden," kata Eren.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas: Pemilih Muda Lari ke Ganjar dari Sebelumnya Pilih Prabowo dan Anies
Survei Elektabilitas Capres Litbang Kompas juga menunjukkan Prabowo Subianto menempati posisi teratas dengan nilai 25,3 persen.
Jumlah tersebut disusul oleh Ganjar dengan 22 persen dan Anies 12,6 persen.
"Yang menarik di sini memang, tiga besar papan atas ini sudah menyedot hampir lebih dari 60 persen dari total elektabilitas secara keseluruhan," jelas Eren.
Oleh karenanya, kata Eren, distribusi pilihan responden yang tidak merata tersebut menyulitkan tokoh potensial capres lainnya untuk menyamai tiga tokoh tersebut.
"Distribusi yang tidak merata ini menyebabkan capres-capres papan tengah untuk bisa naik atau menyetarai di 3 besar atas," terangnya.
Nilai elektabilitas tokoh potensial capres selain tiga figur tersebut tidak ada yang menyentuh angka lima persen.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Erick Thohir di Bawah Sandiaga, AHY, Ridwan Kamil dan Ahok
Persis di bawah Anies, Sandiaga Uno mendapat 4,4 persen, Ridwan Kamil 3,4 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono 3,1 persen.
Selanjutnya, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) mendapat 2,1 persen, Tri Rismaharini 2 persen, Andika Perkasa 1,5 persen, serta Erick Thohir 1,4 persen.
Sebelumnya, Litbang Kompas juga mengeluarkan hasil survei elektabilitas parpol yang menunjukkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP menempati posisi teratas, disusul Gerindra, Demokrat, dan Golkar.
PDIP mendapat 22,8 persen suara, Gerindra 12,5 persen suara, Demokrat 11,6 persen suara, dan Golkar 10,3 persen suara.
Meski satu nama kader partainya masuk ke jajaran tokoh potensial capres tertinggi berdasarkan hasil survei Litbang Kompas, Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira tak ingin mengomentari lebih jauh terkait kemungkinan pencalonan Ganjar Pranowo.
"Soal siapa yang dicalonkan, semua sudah tahu bahwa itu wilayah ketua umum," sambung Andreas.
Baca Juga: Elektabilitasnya Masih Tinggi, Ganjar Pranowo Akan Diusung Maju Capres oleh PDIP?
Mengenai hasil survei, Andreas menjelaskan, partainya melihat dan menjadikan hal itu sebagai referensi, bukan sebagai dasar utama.
"Apakah survei menjadi referensi utama? Itu adalah masukan, tapi bukan dasar utama," tegasnya.
Ia menyebut, agenda Rapat Kerja Nasional (Rakerenas) PDIP yang tengah berlangsung saat ini tidak mengagendakan pembahasan tentang capres yang akan diusung pada Pilpres 2024.
"Tidak ada agenda soal itu. Di Rakernas membicarakan persiapan pileg dan pilpres," pungkasnya.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV