> >

Puan Jelaskan Pernyataan Megawati Soal Kader PDIP Main Dua Kaki, Manuver, dan "Mejeng-Mejeng"

Politik | 22 Juni 2022, 07:05 WIB
Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Senin (21/6/2022). (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani menjelaskan maksud pernyataan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri tentang larangan kader bermanuver, main dua kaki, dan "mejeng-mejeng".

Menurut Puan, pernyataan Megawati itu merupakan arahan kepada kader PDIP di seluruh Indonesia untuk disiplin dan mengikuti aturan partai.

“Bahwa kita ikuti semua aturan partai yang ada, disiplin, dan ikuti tahapan-tahapan pemilu, konsolidasi, konsolidasi di daerah untuk bisa bersama-sama Tiga Pilar itu memenangkan pemilu,” ujar Puan di Sekolah Kader PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022), dilansir dari Kompas.com.

Sebelumnya, diberitakan KOMPAS.TV, dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDIP di Lenteng Agung, Selasa, Megawati mengingatkan seluruh kader PDIP untuk tidak bermanuver dalam konteks pencalonan presiden di dalam pemilu presiden (pilpres) 2024.

Baca Juga: Keras! Mega Ancam Kader PDIP Main Dua Kaki dan Bermanuver: Keluar, Daripada Saya Pecat

"Kalian siapa yang berbuat manuver, keluar! Karena apa? Tidak ada di dalam PDI Perjuangan yang namanya main dua kaki, main tiga kaki melakukan manuver," tegas Megawati.

"Kenapa? Karena saya diberi oleh kalian sebuah hak yang namanya hak prerogatif, hanya ketua umum yang akan menentukan, siapa yang akan menjadi calon presiden dari PDI Perjuangan."

Puan juga menjelaskan maksud pernyataan Megawati mengenai kader partai tak boleh “mejeng-mejeng” saja. 

Menurut Puan, pernyataan itu tak menyasar individu tertentu di PDIP, melainkan seruan untuk semua kader.

“Kalau mungkin saya bisa mengatakan, ini tidak ditunjukan untuk orang per orang atau oknum individu-individu. Ini disampaikan secara menyeluruh pada semua kader yang hadir saat luring ataupun daring," ujar politikus yang juga menjabat sebagai ketua DPR RI itu. 

Menurut Puan, seluruh kader PDIP masih berkumpul dalam keadaan baik di Rakernas. 

Baca Juga: Rakernas PDIP Tekankan Kepatuhan Para Kader pada Aturan Partai untuk Penentuan Capres 2024

"Baik yang berada di struktur seluruh tiga pilar partai yang hadir di Rakernas, termasuk para gubernur. Dan semuanya semata-mata untuk membangun soliditas. Terlebih dalam menghadapi Pemilu 2024," jelas Puan.

Ia menambahkan, pernyataan Megawati dalam Rakernas PDIP tersebut tidak didasarkan pada perasaan salah atau perasaan apapun.

Puan mengungkapkan, jika Megawati marah pun masih dalam artian membangun semangat dari seorang ibu terhadap anak-anaknya. 

"Jadi enggak ada dimarahin ini punya ini, itu ada salah, enggak ada. Kita sama-sama membangun soliditas ini sebagai keluarga besar PDIP," ungkapnya.

Sementara itu, pakar komunikasi politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Karim Suryadi mengkritisi larangan bermanuver bagi kader PDIP yang dikeluarkan Megawati.

Baca Juga: Megawati Minta Kader PDIP Jangan Terlena Hasil Survei, Pakar Komunikasi Politik UPI: Ada 2 Makna

"Manuver untuk menarik perhatian, apakah menarik perhatian ketua umum, atau menarik perhatian partai lain, sebenarnya kan tidak salah dalam politik," jelas Karim dalam Sapa Indonesia Malam KOMPAS TV, Selasa.

Karim menjelaskan, politisi boleh bermanuver untuk menarik perhatian, termasuk menarik perhatian ketua umum.

"Yang salah adalah ketika melampaui batasan yang ditetapkan di dalam konstitusi partai," pungkasnya.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV, Kompas.com


TERBARU