Hasil Survei Terbaru Litbang Kompas: Elektabilitas PDIP Masih Tertinggi, PKS Menurun
Rumah pemilu | 21 Juni 2022, 05:40 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Hasil survei terbaru Litbang Kompas menunjukkan bahwa elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih yang tertinggi.
Berdasarkan survei yang melibatkan 1.200 responden tersebut, elektabilitas PDIP masih berada di posisi teratas dengan elektabilitas 22,8 persen.
Jika dibandingkan dengan hasil survei tentang elektabilitas partai politik (parpol) yang digelar Litbang Kompas pada Januari 2022, angka ini tidak bergeser.
Sementara itu, berdasarkan survei terkini, elektabilitas Partai Gerindra pada Juni ini berada pada angka 12,5 persen, atau menurun tipis jika dibandingkan dengan survei pada Januari 2022, yakni 13,9 persen.
Baca Juga: Litbang Kompas: Kepuasan Publik pada Pemerintahan Jokowi Turun, Ini Faktornya..
Parpol dengan elektabilitas tertinggi ketiga diduduki oleh Partai Demokrat dengan 11,6 persen.
Sedangkan Partai Golkar menempati urutan keempat dengan elektabilitas sebesar 10,3 persen.
Elektabilitas kedua parpol tersebut mengalami kenaikan dibandingkan dengan survei pada Januari. Ketika itu, elektabilitas Demokrat sebesar 10,7 persen, dan Golkar 8,6 persen.
Berdasarkan data tersebut, kedua parpol ini saling mengejar dengan perbedaan elektabilitas yang masih berada di dalam jangkauan margin of error, 2,8 persen.
Selanjutnya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menunjukkan angka elektabilitas 5,4 persen.
Jika dibandingkan dengan hasil survei pada Januari lalu, yakni 6,8 persen, elektabilitas PKS menunjukkan penurunan.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas, Masyarakat Semakin Tak Puas Terhadap Kinerja Pemerintah
Sedangkan PKB cenderung stagnan dengan 5,5 persen (Januari), dan 5,4 persen (Juni).
Penurunan elektabilitas juga terjadi pada Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dari 2,8 persen pada survei Januari lalu, menjadi 2,0 persen pada Juni 2022.
Partai menengah lainnya, yakni Partai Amanat Nasional (PAN) naik dari 2,5 persen (Januari) menjadi 3,6 persen (Juni).
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV