> >

Pengamat Ungkap Strategi Politik Cak Imin, dari Sri Mulyani hingga Koalisi Semut Merah PKB-PKS

Rumah pemilu | 14 Juni 2022, 16:28 WIB
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin punya strategi khusus di 2024 dan diungkap pengamat politik (Sumber: Dokumen DPP PKB)

JAKARTA, KOMPAS.TV –  Pengamat dari The Political Literacy, Muhammad Hanifuddin, menilai upaya Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dalam menyongsong Pemilu 2024 adalah sebagai upaya menarik perhatian publik.

Menurut Hanif, dalam komunikasi politik, manuver yang dilakukan oleh Cak Imin adalah bentuk strategi.

“Wacana dan manuver Cak Imin dapat dipahami sebagai bagian strategi komunikasi politik. Agar menjadi perbincangan publik. Salah satunya adalah upaya koalisi semut merah dan terkini mencolek Sri Mulyani sebagai cawapres,” ujarnya kepada KOMPAS.TV via pesan WhatsApp, Selasa (14/6/2022).

Menurut Hanif, upaya Cak Imin dan PKB dengan PKS yang dikabarkan akan berkoalisi sebenarnya justru menarik.

Apalagi, menurutnya, mengingat dua partai ini biasanya justru sulit ketemu di level bawah. 

“Selama ini, PKB dan PKS dipahami sebagai dua partai yang sering berseberangan. Khususnya dalam tafsir ideologi keislaman," ujarnya. 

Apalagi, menurut Hanif, sebagai wacana saja, koalisi PKB-PKS yang disebut bernama koalisi semut merah itu sudah menimbulkan pro dan kontra. 

“Wacana dan manuver untuk membentuk koalisi di antara keduanya adalah isu yang banyak menimbulkan reaksi. Pro dan kontra pun terjadi di tengah masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga: Cak Imin Lirik Sri Mulyani Jadi Cawapres, Apa Alasannya?

Baca Juga: Penulis Buku Menjerat Gus Dur Kritik Koalisi Semut Merah Bikinan PKB-PKS: Ahistoris

Gaya Komunikasi Cak Imin, Mengamankan Suara PKB

Menurut Hanif, gaya Cak Imin menyongsong 2024 secara komunikasi politik dengan sekarang juga tidak jauh berbeda dengan pemilu 2019 lalu.

“Gaya komunikasi Cak Imin ini tidak jauh berbeda saat momentum Pilpres 2019. Meskipun Cak Imin tidak jadi cawapres, namun isu dan eksistensi Cak Imin dan PKB relatif terjaga," ujarnya.

Hanif pun menyebut hasil survei yang selalu menempatkan Cak Imin selalu di luar tiga besar menjadi salah satu alasan kenapa ia kerap bermanuver.

“Dengan melihat beberapa hasil survei, Cak Imin tentu menghitung betul bahwa namanya tidak masuk dalam tiga ataupun lima besar kandidat presiden 2024,” ujarnya.

Selain itu, ada faktor mengamankan suara partai yang jadi alasan Cak Imin dan segala manuvernya agar terus jadi perbincangan. 

“Masifnya publisitas Cak Imin sebagai tokoh yang siap jadi Capres 2024 serta manuver-manuver yang diangkat dapat menjadi strategi mengamankan suara PKB,” ujarnya.

Sebelumnya seperti diberitakan KOMPAS.TV Cak Imin mulai melirik sejumlah tokoh untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) dalam gelara Pilpres 2024 mendatang. 

Sederet tokoh yang dilirik adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan; Menteri Keuangan Sri Mulyani; Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian; Panglima TNI Andika Perkasa, Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. 

Khusus untuk Sri Mulyani, menurut Cak Imin, tepat jika bersanding dengan dirinya sebagai capres-cawapres.

"Insyaallah nanti kita maju di Pemilu 2024, dapat pasangan yang baik, pasangan yang tepat. Salah satu yang saya lirik untuk menjadi cawapres saya adalah Ibu Sri Mulyani, menteri keuangan,” kata pria yang karib disapa Cak Imin itu di dalam keterangan tertulis, Minggu (12/6/2022). 

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU